DARWIN - Seekor anjing gembala keturunan Jerman atau yang dikenal sebagai anjing ras "German shepherd" bertindak heroik demi melindungi rumah majikannya dari para perampok.

Anjing bernama Buddy tersebut bersimbah darah setelah ditikam oleh sekelompok pemuda yang berniat mendobrak masuk ke rumah majikannya.

Insiden tersebut berlangsung pada Rabu malam pukul 9:30 waktu setempat. Saat itu pemilik rumah, Mobin Pour Nowruz dan pasangannya yang sedang hamil, Yuni, sedang tidur di rumah yang terletak di pinggiran kota Malak, Darwin, Australia.

Mobin, 26 tahun, menceritakan bahwa dia dibangunkan oleh mertuanya beberapa waktu kemudian, setelah mereka mendobrak masuk dan menemukan anjing mereka, yang bernama ‘Buddy’, bersimbah darah.

Menurut penuturan Mobin yang berprofesi sebagai penjaga keamanan atau satpam bahwa anjingnya yang berusia tujuh bulan itu telah ditikam di salah satu kaki belakangnya.

"Dia adalah pahlawan. Saya dan pasangan saya yang tengah hamil empat bulan ada di dalam. Jika Buddy tak ada, mereka mungkin saja masuk ke dalam rumah, membangunkan kami dan menikam kami," tutur Mobin.

Seperti yang dilansir ABC Online pada 4 Februari 2016, seorang saksi mata mengatakan kepada Mobin bahwa dia melihat lima pemuda melarikan diri dari rumah Mobin.

Anjing itu diperkirakan akan pulih sepenuhnya, tapi Mobin mengatakan, dokter hewan sempat menjelaskan kepadanya bahwa Buddy bisa mati jika ia ditemukan lebih lama.

"Dia sangat berarti (bagi saya), uang gajiku kupakai untuk membeli makanannnya terlebih dahulu, setelah itu baru kebelanjakan untuk keperluanku dan istriku," ungkap Mobin.

Setelah berita tersebut tersebar secara online, para pecinta binatang dari berbagai belahan dunia melakukan aksi sosial pengumpulan dana di media online untuk membiayai pengobatan Buddy.

Dari kampanye Go Fund Me tersebut, mereka berhasil mengumpulkan uang lebih dari US$ 5000 dalam waktu hanya satu jam setelah online.

"Aku akan mendapatkan tanda terima dari dokter hewan dan sisanya aku akan menyumbangkan ke salah satu tempat penampungan hewan," ujar Mobin.

Kini pihak berwenang di Darwin tengah menyelidiki kasus tersebut dan telah meminta keterangan dari saksi mata untuk mendalami kasus tersebut lebih lanjut. ***