JAKARTA - Peternak sapi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku rugi mengirim sapi ke Jakarta menggunakan kapal ternak yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harga jual sapi dari NTT hanya dihargai Rp35 ribu per kilogram (kg) sapi hidup.

"Harganya terlalu murah sehingga kami rugi, jika mengirim mengunakan kapal itu," kata seorang pengusaha sapi Buce Frans kepada wartawan, Senin 25 Januari 2016.

Akibat peternak sapi yang enggan menjual sapi yang akan diangkut menggunakan kapal ternak, maka kapal ternak KM Camara Nusantara I dua kali pulang kosong ke Jakarta.

Selama ini, menurut dia, petani di NTT tetap mengirimkan sapi ke Jakarta, namun mereka enggan menggunakan kapal ternak, tapi menggunakan kapal barang dari pengusaha yang membeli sapi dengan harga yang sesuai.

"Kami tetap kirim sapi ke Jakarta dan Kalimantan, tapi kepada pengusaha yang mau beli dengan harga yang wajar," katanya.

Mereka mengaku stok sapi NTT masih cukup untuk dikirim ke Jakarta dan Kalimantan. Karena itu, mereka meminta kepada pemerintah agar mengevaluasi pengusaha yang ditunjuk pemerintah agar membeli sapi dari NTT dengan harga yang wajar. "Harus dievaluasi lagi sehingga kami tidak dirugikan," katanya.

Kapal Ternak KM Camara Nusantara II yang sedianya mengangkut ternak dari NTT ke Jakarta dilaporkan dua kali pulang tanpa muatan ke Ibu Kota. Sebabnya peternak enggan menjual sapi yang akan diangkut dengan kapal itu, karena harga murah.

Sapi yang diangkut menggunakan kapal ternak hanya dibeli dari peternak sebesar Rp35 ribu per kg sapi hidup, sedangkan peternak inginkan dijual dengan harga Rp41 ribu per kg sapi hidup.***