JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, terlibat dalam serangan bom di Jakarta siang tadi.

"Khusus di Asia Tenggara, ada satu tokoh, yaitu Bahrun Naim, yang ingin mendirikan Katiba Nusantara. Dia ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara," katanya seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Kamis, 14 Januari 2016.

Tito mengatakan Bahrun melancarkan teror untuk menunjukkan dominasinya di Asia Tenggara. "Untuk membuktikan kehebatan sebagai seorang pemimpin ISIS di Asia Tenggara," tuturnya.

Kepolisian, kata Tito, hingga kini terus mengejar kelompok Bahrun. Menurut dia, Kepolisian sudah mengetahui kelompok Bahrun.

Setidaknya 26 orang menjadi korban akibat peristiwa ledakan bom dan baku tembak antara pelaku teror dan polisi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.  Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, mengatakan 7 orang meninggal dan 19 orang terluka. Termasuk 5 polisi mengalami luka berat. 

Anton juga menyebutkan lima pelaku teror dalam peristiwa itu tewas, yakni dua pelaku tewas akibat bom bunuh diri dan tiga pelaku tewas setelah dilumpuhkan polisi.

ISIS Bertanggung Jawab

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror di komplek Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS, Aamaaq, melalui saluran Telegeramnya, seperti dikutip Reuters, Kamis.

"Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia,"***