JAKARTA - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar kehidupan toleransi antarumat beragama yang sudah baik jangan terjebak dengan upaya ''sinkretisme''. (mencampuradukkan beberapa paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan).

"Ini yang tadi digarisbawahi oleh MUI," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin usai mendampingi Presiden bertemu Pengurus MUI di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/1).

Lukman mengungkapkan bahwa pemerintah bersama dengan masyarakat melalui ormas-ormas keagamaan itu terus berupaya untuk membangun toleransi karena realita masyarakat Indonesia yang majemuk.

"Pesan MUI tadi, jangan sampai kita terjebak pada sinkretisme yaitu mencampuradukkan antara ajaran-ajaran atau bentuk-bentuk peribadatan satu agama dengan agama yang lain," katanya.

Lukman menyatakan, toleransi harus betul-betul dijunjung tinggi dan senantiasa terjaga jangan sampai terjebak pada pencampuradukkan ajaran atau ritual peribadatan antara satu agama dengan agama yang lain.

"Saya pikir ini pesan yang sangat baik dan tentu semua kita berkewajiban untuk mencermati ini," kata Lukman Hakim.***