JAKARTA - Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberikan fasilitas bebas visa kunjungan bagi wisatawan asal Israel. Hal ini karena antara Indonesia dengan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik. Pernyataan ini dikatakan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, pada wartawan yang mencegatnya usai mengikuti rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2015) sore.

Seskab menjelaskan, salah satu yang menjadi keinginan pemerintah adalah bagaimana Kemerdekaan Palestina. Hal ini juga yang menjadi semangat dari Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

“Jadi sekali lagi, pemerintah juga sangat berkeinginan persoalan kemerdekaan Palestina itu diutamakan karena itu menjadi semangat Pak Jokowi dan Pak JK,” kata Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Lebih lanjut, Seskab juga menjelaskan bahwa aspirasi mengenai pemberian fasilitas bebas kunjungan wisata itu memang muncul dari kalangan pemerintah. Namun, setelah berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Menteri Pariwisata usulan tersebut langsung di-drop.

“Sehingga jika ada usulan, tetapi setelah saya berkoordinasi dengan Menko Maritim dan juga Menteri Pariwisata, usulan tersebut langsung di-drop,” tutur Mas Pram.

Selain Israel, menurut Seskab, pemerintah juga tidak memberikan izin bebas visa bagi negara lain yang berpotensi bagi konflik di middle east yang memberikan ketidaknyamanan dan keamanan bagi Indonesia.

Alasan lain mengenai tidak dibukanya izin bebas visa bagi negara lain, menurut Seskab, adalah mengenai konstitusi dan konflik di negara tersebut. “Selain hal mendasar karena itu ada di konstitusi dan yang kedua yang sedang berkonflik,” kata Seskab mengakhiri wawancaranya. (***)