LAS VEGAS - Final Miss Universe 2015 di Las Vegas, AS, diwarnai kehebohan. Geger terjadi saat pembawa acara salah menyebut pemenang ajang ratu-ratuan itu. Jutaan penonton yang ada di lokasi, maupun yang menyaksikan secara langsung dari layar televisi dibuat terkejut saat Steve Harvey maju ke panggung, menghentikan selebrasi kemenangan Miss Colombia, Ariadna Gutierrez.

Pemenang sesungguhnya adalah Miss Filipina, Pia Alonzo Wurtzbach. "Para hadirin, saya minta maaf," kata Harvey, yang mengaku salah baca kartu. "Juara keduanya adalah Colombia."

Miss Filipina terkejut saat namanya diumumkan sebagai pemenang. Matanya terbelalak sambil menutup mulutnya yang ternganga. Dan tak terkira shock yang dialami Miss Colombia saat mahkota yang sudah ada di kepalanya harus dicopot dan diserahkan pada orang lain.

Saat dimintai komentarnya di belakang panggung, Miss Columbia mengaku ikut senang dengan kemenangan rivalnya yang berasal dari Filipina.

"Ada alasan di balik segala sesuatu. Terima kasih telah memberikan suara pada saya," kata dia, menghapus air matanya.

Pembawa acara Steve Harvey juga menyampaikan maaf di Twitter pada Miss Colombia dan Miss Filipina. "Atas kesalahan besarku. Aku sungguh merasa tak enak," tulis dia.

"Yang kedua, saya ingin minta maaf pada para pemirsa yang telah dikecewakan. Sekali lagi itu adalah murni kesalahanku."

Kisah salah sebut pemenang Miss Universe menjadi pemberitaan utama semua media di Colombia.

Saat pemenang kali pertama diumumkan, Presiden Juan Manuel Santos menulis, "Orang Colombia paling cantik di dunia! Selamat pada @gutierrezary Miss Universe 2016!!! Saya merasa sangat bangga!"

Namun, setelah insiden terjadi, sang Presiden menuliskan, "Bagi kami, Anda adalah Miss Universe kami. Kami merasa sangat bangga."

Seperti dikutip dari BBC, Selasa (22/12/2015), sementara  rival politiknya sekaligus mantan Presiden Alvaro Uribe menulis dalam Twitternya, "Dukungan kami untuk Sang Ratu (Miss Colombia). Ia mewakili martabat perempuan Colombia, perlakuan salah (yang ia alami) dirasakan seluruh rakyat."

Mafia?

Sejumlah warga Colombia yang tak terima meluapkan perasaan mereka di dunia maya. Teori konspirasi pun bermunculan.

"Mafia ada di mana pun. Mereka mencuri gelar itu," kata  Efrain Salinas, dari Bogota. "Setelah memenangkan gelar Miss Universe tahun lalu, kami adalah sumbernya ratu kecantikan. Tak ada yang rela kami menang lagi."

Fakta Mencurigakan

Sehari setelah insiden tersebut terjadi, sejumlah teori konspirasi bermunculan di dunia maya.

Selain soal 'kekuatan besar' yang bisa mencopot mahkota Miss Universe dari kepala Miss Columbia, sejumlah netizen menduga kejadian menghebohkan tersebut rekayasa belaka.

Raoul Martinez, pembaca berita TV di San Diego menulis di Facebook-nya, "Anda percaya dengan itu semua? Aku bukan penganut teori konspirasi, tapi aku merasa ada yang mencurigakan. Seperti sebuah rekayasa demi mencari publisitas agar semua orang membicarakan Miss Universe. Padahal biasanya (ayo bicara jujur soal ini sekarang!) tak ada satu pun yang peduli soal Miss Universe."

Teleprompter

Seperti dilaporkan Independent, penampakan kartu pemenang yang dipegang Harvey, yang menurut dia adalah bukti bahwa ia salah menyebut pemenang, makin membuat orang curiga.

"Tak sulit untuk membaca isi kartu itu," kata pengguna Twitter Shierinna Bernan.

Sebelumnya, dikabarkan akun Snapchat Miss Universe menyebut bahwa teleprompter menayangkan kalimat,  “Miss Universe — Colombia”.

Namun, teori tersebut dibantah Miss Universe Australia Monika Radulovic yang mengaku terkejut saat Harvey mengumumkan Miss Columbia sebagai pemenang. "Padahal, kami melihat di teleprompter ‘Miss Filipina, silakan berjalan untuk kali pertamanya (sebagai Miss Universe)."

Sementara, rekaman yang di-posting di fan page Facebook Ariadna Gutierrez menunjukkan Harvey diduga menerima kartu baru dari seorang perempuan misterius di barisan pertama penonton.

Rekayasa Donald Trump?

Kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ikut buka suara. Sembari mengaku 'sedih' atas apa yang terjadi, ia menggarisbawahi bahwa hal itu tak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Aku menjual (kompetisi Miss Universe) 6 bulan lalu dengan harga yang memecahkan rekor," kata dia. "(Sebelumnya) itu tak akan terjadi."

'Drama' menimpa Miss Universe sebelumnya saat Trump menjual kontesnya itu ke WME/IMG. NBC, yang sebelumnya menayangkan ajang kecantikan tersebut, memutuskan hubungan dengan pengusaha nyentrik itu setelah pernyataannya yang kontroversial soal imigran.

Namun, sejumlah pihak mempertanyakan catatan penjualan itu dan menuding Trump sebagai pihak yang diduga memicu skandal.

Lainnya menduga insiden tersebut digunakan untuk bikin tenar pembawa acara Steve Harvey maupun ajang Miss Universe.

Akhirnya, ada yang diingat dari ajang Miss Universe

Fakta menyebut Miss Universe bukan pemikat rating yang besar. Tahun lalu, ajang tersebut menyedot perhatian 7,6 juta pemirsa, yang tertinggi yang berhasil diraup acara itu selama satu dekade.

Dan penayangan pada Minggu malam pada Desember, 5 hari sebelum Natal, bukan waktu yang ideal untuk menayangkan program apa pun, kecuali American football.

Namun, kenyataannya, kontes kecantikan yang kali pertama ditayangkan Fox itu berhasil. Sukses besar!

"Aku tak percaya dengan teori konspirasi, namun ini adalah tayangan Miss Universe pertama yang paling menarik perhatian," kata pengguna Twitter, @EastAdvocate

Namun, tak semua langsung menuding teori konspirasi itu. Penyiar radio Amerika Serikat, Michael Smerconish, melakukan jajak pendapat di situsnya. Hasilnya, seperti dikutip dari BBC, 79 responden persen yakin itu bukan rekayasa.***