JAKARTA - Seorang muslim Amerika Serikat (AS) keturunan Bangladesh, Hassan Askari mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Dia mendapat luka-luka tersebut karena berusaha menyelamatkan pasangan Yahudi, Walter Sebastian Adler dan Maria Parshavo yang menjadi korban pemukulan di kereta.

Insiden ini terjadi pada Jumat malam pekan lalu. Pasangan Yahudi tersebut tengah naik kereta bawah tanah New York dalam perjalanan pulang usai perayaan Hari Raya Hanukkah di Manhattan.

Saat masuk ke dalam kereta, Adler mengucapkan 'Selamat Hari Hanukkah kepada para penumpang. Tetapi, sekelompok orang mendatanginya dan langsung memukuli Adler dan Parshavo.

Adler ingat ada enam wanita dan delapan pria yang memukulinya sambil mengeluarkan kata-kata umpatan bersifat rasial. 

Tidak ada yang menolong Adler. Tiba-tiba, pemuda muslim Hassan Askari segera melompat dan menyelamatkan Adler. Dia pun mengalami luka pukul saat berusaha menyelamatkan Adler.

Adler merasa sangat beruntung bertemu Hassan. "Jika tidak ada Hassan, mungkin saya sudah mati," kata dia.

"Seorang muslim Amerika menyelamatkan kita saat orang-orang kita sendiri berada di dalam kereta dan tidak berbuat apa-apa. Seseorang yang oleh media kerap dicap sebagaI musuh Israel dan Yahudi," ucap Adler.

Sementara, Hassan mengatakan dia tumbuh di lingkungan keluarga yang mengajarkan untuk selalu membantu orang lain, serta bersikap baik dan ramah. Itu sesuai dengan ajaran Islam.

Hassan tidak pernah beripikir dua kali saat mengambil risiko mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang-orang Yahudi tidak bersalah yang mengalami serangan sangat brutal.

Maria, pasangan Adler, berharap kisah ini dapat tersebar dan mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat orang lain, juga mengubah tindakan seseorang kepada orang lain.***