NEW YORK - Pasangan suami istri Michael Barnett (43) dan Kristine (45), memutuskan mengadopsi seorang bocah perempuan berusia 6 namun. Namun ternyata, anak adopsinya itu sudah berumur 21 tahun. Dikutip dari poskotanews.com yang melansir Harian Metro, Morls of Buzz melaporkan keluarga di New York ini hidup dalam ketakutan setelah mereka mengetahui bahwa putri kecil mereka yang manis bukanlah anak adopsi yang mereka inginkan.

Kristine dan Michael Barnett, mengatakan bahwa ketika mengadopsi anak dari Ukraina pada 2010, mereka diberitahu bahwa anak itu didiagnosis dengan benjolan yang langka dan dia memiliki masalah berjalan. Tapi mereka tak menyadari apapun hingga akhirnya berubah menjadi mimpi buruk.

Dalam sebuah wawancara dengan DailyMail TV, Kristine mengungkapkan bahwa pada awalmya Natalia tampak normal, tetapi segalanya berubah menjadi gelap ketika dia melihat rambut tumbuh pada kemaluan Natalia. Dia juga menyadari bahwa Natalia mulai mengalami menstruasi yang sangat jarang terjadi pada anak berusia enam tahun.

''Aku melihatnya meletakkan bahan kimia, pemutih, Windex, sesuatu seperti itu, di kopiku dan aku bertanya padanya, ‘apa yang kamu lakukan?'' kata Kristine. ''Tadi aku mencoba meracuni kamuk,'' ungkapnya menirukan ucapan Natalia.

Melihat ada yang salah dengan Natalia, mereka memeriksakannya ke rumah sakit. Mereka kembali kaget karena anak mereka adalah orang dewasa dengan sejumlah penyakit mental.

''Semua dokter memastikan dia menderita (dari) penyakit psikologis parah (yang) hanya didiagnosis terjadi pada orang dewasa,'' tambahnya.

''Dia melompat keluar dari mobil yang sedang bergerak. Dia mengolesi darah di cermin. Dia melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda bayangkan, dilakukan oleh anak kecil.''

Selanjutnya, pasangan ini bermaksud mengirim Natalia untuk perawatan mental. Namun, sepertinya mereka tidak bisa melakukan itu karena mereka akhirnya meninggalkannya di sebuah apartemen di Lafayette, Indiana.

Karena mereka meninggalkan Natalia sendirian di apartemen tanpa pengawasan, mereka didakwa polisi mengabaikan anak. Ini karena pihak berwenang mengambil tes kepadatan tulang (dua kali) pada dirinya dan ditemukan bahwa tulang-tulang Natalia tampak seperti milik seorang anak.

Sampai hari ini, pasangan itu tidak tahu di mana Natalia berada. Tetapi mereka khawatir Natalia mungkin disamarkan sebagai seorang anak hingga bisa diadopsi oleh keluarga yang lain.***