JAKARTA - Bagi Anda yang memiliki anak hanya mau makan kentang goreng, keripik kentang dan roti putih, perlu membujuknya agar mau memakan beragam jenis makanan, bila tidak ingin melihatnya mengalami kebutaan. Dikutip dari republika.co.id, Jurnal Annals of Internal Medicine mengungkapkan, seorang remaja berusia 17 tahun asal Bristol, Inggris. kehilangan penglihatannya karena pola makan yang sangat buruk.

Sejak lulus dari sekolah dasar (SD), remaja ini hanya mau mengonsumsi tiga jenis makanan saja. Ketiga makanan tersebut adalah kentang goreng, keripik kentang merek ternama dan roti putih. Hanya dalam waktu tertentu saja ia mau mengonsumsi seiris daging atau sosis.

Ketika memasuki usia 14 tahun, remaja ini mengalami beberapa gejala seperti merasa capai dan tidak enak badan. Pemeriksaan menunjukkan bahwa remaja ini kekurangan vitamin B12 sehingga dokter meresepkan suplemen dan menyarankan perbaikan pola makan. Akan tetapi, remaja ini tidak mengikuti terapi dengan rutin dan juga tidak mengubah pola makannya.

Tiga tahun kemudian, remaja ini dibawa ke Bristol Eye Hospital karena mengalami kehilangan penglihatan yang progresif. Pemeriksaan oleh dokter menunjukkan bahwa penglihatan sang remaja sudah sangat buruk hingga mencapai titik di mana remaja ini masuk ke dalam kategori kebutaan.

''Ia memiliki titik buta tepat di tengah lapang penglihatannya. Artinya, dia tidak bisa menyetir dan akan sangat kesulitan untuk membaca, menonton televisi, atau melihat wajah,'' ujar Dr Denize Atan yang menangani sang remaja, seperti dilansir BBC.

Atan telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap si remaja. Secara fisik, remaja ini tidak tampak kurus maupun gemuk. Akan tetapi, remaja ini mengalami malnutrisi yang sangat berat karena gangguan makannya.

Dari pemeriksaan, Atan mengetahui bahwa remaja ini memang mengalami kekurangan B12. Selain itu, remaja ini juga kekurangan beberapa vitamin dan mineral penting lainnya seperti tembaga, selenium, serta vitamin D.

Atan mengatakan kondisi yang menyebabkan kebutaan pada remaja ini adalah nutritional optic neurophaty atau neuropati optik nutrisi. Kondisi ini sebetulnya bisa ditangani bila diobati sejak dini. Akan tetapi bila dibiarkan dalam waktu lama, serabut di saraf optik akan mati dan kerusakan yang timbul bersifat permanen.

Kasus seperti ini memang cukup jarang terjadi. Akan tetapi, orang tua perlu lebih waspada bila anak-anak mereka menunjukkan kecenderungan memilih-milih makanan. Orang tua sebaiknya segera meminta bantuan tenaga ahli untuk memperbaiki pola makan pada anak yang pemilih dalam urusan makan.

Atan mengatakan mengonsumsi tablet multivitamin memang bisa melengkapi pola makan. Akan tetapi, mengonsumsi tablet multivitamin tidak sebanding dengan penerapan pola makan yang sehat dan seimbang.***