Proses kemerdekaan di setiap negara merupakan hal yang patut dibanggakan. Begitu banyak peristiwa-peristiwa dan tempat-tempat penjajahan yang patut kita ingat dan jaga, termasuk Indonesia.

 

Ingin liburanmu lebih bermakna dengan mempelajari sejarah? Yuk, coba kunjungi monumen-monumen bersejarah di Indonesia. Perjuangan Indonesia melawan penjajahan untuk merdeka terjadi di seluruh pelosok tanah air. Mayoritas peristiwa tersebut terjadi di Pulau Jawa. Namun, pernahkah kamu berkunjung ke salah satu monumen bersejarah di Indonesia yang menjadi saksi bisu penjajahan dan kemerdekaan Indonesia? Apakah tempat-tempat itu masih ada? Yuk, cari tahu dan bahas tempat-tempat bersejarah apa saja yang ada di Indonesia.

1. Benteng Vredeburg – Yogyakarta

Benteng ini merupakan salah satu saksi bersejarah kemerdekaan Indonesia. Pada 1942, bangunan ini digunakan sebagai tempat tahanan orang Belanda dan Indo-Belanda. Selain itu, lokasi pasukan Jepang juga berpusat di Benteng Vredeburg. Tentara-tentara yang ditempatkan di benteng ini merupakan tentara yang terkenal kejam dan keras.

Saat ini, benteng tersebut telah berubah fungsi menjadi museum dan terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta. Bagi kamu yang ingin berkunjung ke museum, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebanyak Rp2.000 – Rp3.000 saja.

2. Gedung Indonesia Menggugat – Bandung

Nama bangunan ini diambil dari pidato Ir. Soekarno dengan nama yang sama. Pidato tersebut berisikan pembelaan Ir. Soekarno bersama tiga rekannya, yaitu Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata yang tergabung dalam Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Dalam pidatonya, Ir. Soekarno menyampaikan bahwa keadaan politik dan kerusakan yang terjadi di Indonesia adalah hasil dari perbuatan penjajah. Gedung yang dibangun pada 1907 ini awalnya berfungsi sebagai tempat tinggal dan berubah menjadi gedung pengadilan pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan ini bisa kamu kunjungi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung.

3. Rumah Pengasingan Mohammad Hatta – Banda Naira

Rumah ini adalah tempat pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir saat harus menjalani hukuman sebagai tahanan politik. Maksud dari Kolonial Belanda melakukan pengasingan tersebut ditujukan agar sikap dua tokoh terhadap pemerintahan semakin melunak, tapi usaha tersebut gagal.

Di tempat ini, mereka malah bertemu dengan seorang anak kecil berusia 8 tahun yang nantinya menjadi seorang sejarawan, penulis dan diplomat, yaitu Des Alwi. Pada tahun 2008, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikdub) telah menetapkan bangunan ini sebagai cagar budaya dari Provinsi Maluku. 

3. Rumah Pengasingan Ir. Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok – Karawang

Pada 16 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Hatta diculik oleh pemuda yang mendesak kedua tokoh tersebut untuk segera membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Desakan ini hadir ketika pemudah-pemuda tersebut mengetahui bahwa Jepang telah di om atom oleh Amerika Serikat dan sekutu. Dengan jaminan Ahmad Soebardjo bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya Ir. Soekarno dan Hatta akhirnya dibebaskan.

Rumah dari Peristiwa Rengasdengklok tersebut merupakan milik dari seorang petani kecil keturunan Tionghoa bernama, Dijaw Kie Siong. Terletak di Kampung Bojong Tugu, Rengasdengklok, Jawa Barat. Sekarang bangunan ini bisa dikunjungi, loh. Kalau beruntung, kamu juga akan disambut oleh cucu-cucu Dijaw Kie Siong. Kamu bisa bertanya langsung tentang bagaimana peristiwa itu terjadi.

4. Rumah Laksamana Maeda – Jakarta

Kembalinya Ir. Soekarno dan Hatta ke Jakarta mereka dihadapkan oleh satu tugas, yaitu merumuskan teks naskah proklamasi. Achmad Soebardjo pada saat itu memilih rumah temannya yang ia sudah kenal lama di Belanda, Laksamana Maeda. Pilihan ini dilakukan karena rumah tersebut memiliki hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang sehingga tempat itu rasa aman.

Teks proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Hatta, Achmad Soebardjo dan kemudian diketik oleh Sajuti Melik. Rumah tersebut kini telah berubah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Museum tersebut memiliki arsitektur ala Belanda. Memiliki dua lantai dan empat ruangan museum tersebut siap kamu kunjungi di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat. Selama bulan Agustus, museum ini gratis untuk dikunjungi, loh.

5. Tugu Proklamasi – Jakarta

Tempat ini lebih dikenal dengan nama alamatnya, yaitu Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Lokasi yang dahulu merupakan rumah dari Ir. Soekarno kini telah berubah menjadi taman. Alamatnya pun telah berubah menjadi Jalan Proklamasi No. 56. Pada tanggal 17 Agustus 1975, Ir. Soekarno berdiri tegak di halaman rumahnya dengan didampingi oleh Hatta. Ia membacakan teks naskah proklamasi untuk pertama kalinya di depan rakyat Indonesia yang telah menantikan kemerdekaan.

Itulah tempat-tempat bersejarah dalam pembentukan kemerdekaan Indonesia. Tempat-tempat yang biasa kamu baca di buku-buku sekolahmu memang ada loh! Jika kamu tertarik yuk cekInfo tiket pesawat domestik di Traveloka dan booking perjalananmu sekarang juga!