MEDAN - Dengan bergotong royong semua tertolong. Kalimat itulah yang selalu diingat M Thamrin Nasution. Dia pun sepakat dengan motto yang digadang-gadangkan BPJS Kesehatan dalam program melayani kesehatan masyarakat. Ditemui di tengah kesibukannya, Selasa (25/6/2019), peserta JKN - KIS kelas II ini menjelaskan secara gamblang. Di mana, konsep yang digaungkan BPJS Kesehatan memiliki arti bahwa semua rakyat Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tidak melihat status sosialnya.

"Yang sehat dan sakit saling bantu membantu, bergotong royong. Jadi ketika kita tidak menggunakan JKN - KIS, tapi iuran yang kita bayarkan setiap bulannya dapat membantu peserta lainnya yang membutuhkan. Istilahnya saling berkontribusi dalam mensukseskan program JKN-KIS," ungkap pria yang membuka usaha makanan dan minuman di Jalan HM Yamin, Medan.

Sejak menjadi peserta JKN - KIS pada 2016 silam, Thamrin tidak pernah sekalipun menggunakan JKN - KIS untuk perawatan penyakit berat yang tergabung dalam penyakit katastropik. Hanya saja dia gunakan untuk rawat jalan seperti demam ataupun flu.

"Kalau (sakit) yang berat-berat tidak pernah," timpal pria berusia 49 tahun itu.

Begitupun, Thamrin beserta keluarganya tetap taat membayar iuran setiap bulannya.

"Iuran dari peserta yang sehat tentunya akan sangat membantu peserta yang sakit. Inilah konsep gotong royong semua tertolong itu," jelas warga Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur ini.

Meski belum pernah menggunakan JKN - KIS untuk perawatan penyakit yang berat, namun dengan sudah bergabungnya menjadi peserta JKN - KIS, dirinya tidak perlu merasa khawatir dengan biaya kesehatan yang mahal itu. Sebab, semuanya sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

"Jadi kalau nanti akan digunakan untuk penyakit berat dan harus mendapatkan perawatan rawat inap, kita tak perlu khawatir lagi, karena semua sudah dikaver BPJS Kesehatan. Namun yang terpenting di sini adalah yang sehat membantu yang sakit. Itulah makna dari gotong royong tadi," tandasnya.

Sebelum mengakhiri wawancara, Thamrin mengajak seluruh warga maupun peserta JKN – KIS mandiri untuk tetap taat membayar iuran setiap bulannya.

“Dari dulu kita sudah ditanamkan semangat gotong royong. Makanya, semangat ini harus terus kita jaga,” ujarnya mengakhiri.*