JAKARTA - Hidup mewah berkelimpahan harta ternyata tidak jaminan selalu bahagia. Itulah yang dirasakan Julia Stakhiva (25), putri miliarder asal Ukraina. Dikutip dari gid.id, orangtuanya membesarkan Julia dengan fasilitas mewah serta jatah uang bulanan yang tanpa batas.

Saking kayanya, Julia sudah mulai memakai tas desainer terkenal sejak usianya 9 tahun dan memiliki lemari fashion yang dipenuhi pakaian dari merek-merek mahal.

Dilansir dari Daily Mail, semua koleksi fashion Julia mencapai puluhan miliar.

Tak heran, Julia mengoleksi ratusan tas Louis Vouitton yang terkenal mahal.

Sejak lahir hingga kuliah, Julia menjalani gaya hidup jet-set tanpa rasa aneh karena dia tidak menyadari bahwa tak semua orang hidup beruntung seperti dirinya.

Saat memasuki usia kuliah, Julia pindah ke London untuk mengambil sekolah bisnis di London dan tidak menyewa rumah sederhana.

Julia malah membeli rumah mewah yang terletak di sebelah toko fashion terkenal, Harrods.

Setelah kuliah, Julia baru menyadari bahwa dirinya beruntung dan istimewa karena kemampuan finansialnya adalah yang terbaik di kampus.

Dia bisa dengan mudah membeli barang apa saja yang dia inginkan, mengendarai mobil terbaik dan berlibur ke negara-negara lain.

''Saya suka bepergian dan saya juga harus menginap di hotel terbaik yang ada di kota itu. Orangtua saya tentu khawatir kalau saya menginap di hotel bintang tiga sementara harga pakaian dan jam tangan saya ratusan juta,'' kata Julia.

Ini membuatnya mulai demam popularitas dan ingin hidup lebih mewah lagi.

Julia juga mulai kecanduan melakukan suntikan bibir, filler wajah, operasi pengecilan pipi, ekstensi bulu mata dan botox.

Dia bahkan menjalani perawatan rambut yang menyakitkan dengan menyuntikkan produk di kulit kepala agar rambutnya terus berkilau.

Julia melakukannya setiap tahun dan telah menghabiskan lebih dari Rp5 miliar untuk semua itu.

Untuk memotong rambut saja, Julia akan terbang setiap bulan dari London ke Moskow karena menurut Julia, tak ada salon sebaik salon favoritnya di Rusia.

''Setiap bulan, saya harus ke Moskow untuk merapikan rambut saya atau perawatan. Saya akan memesan salon itu sehari penuh, semua pegawainya hanya melayani saya dan itu menyenangkan,'' lanjutnya.

Julia juga merasa dia terlalu cantik untuk bekerja. Semua kebutuhan hidup mewahnya dibayar oleh orangtuanya.

Tapi bukan berarti Julia tidak merasa tertekan. Ternyata dia juga merasakan banyak tekanan dalam hidup.

''Orang-orang banyak yang membenci saya. Mereka tidak suka karena saya terlahir kaya dan punya uang tanpa melakukan apa pun,'' ucapnya.

Wanita ini juga menambahkan bahwa permintaan orangtuanya juga menjadi salah satu tekanan terbesar dalam hidupnya.

''Orangtuaku adalah pemberi tekanan terbesar di hidupku. Di satu sisi, mereka tidak berhenti menghujaniku dengan uang dan kekayaan. Di sisi lain, mereka punya banyak tuntutan untukku,'' ujarnya.

Julia mengatakan bahwa orangtuanya mengharapkan dia untuk bisa melebihi mereka.

Mereka ingin Julia menjadi wanita yang cerdas, terpelajar, anggun dan sempurna.

''Aku akan mengambil bisnis keluarga suatu hari nanti dan akan penting bagiku untuk mempertahankan bisnis itu dan bisa melanjutkan keberhasilannya,'' pungkasnya.

Meski merasa tertekan, saat ini Julia sedang belajar untuk membuka lini bisnisnya sendiri di bidang desain kreatif dan pemasaran.

Hidup memang serba seimbang, apa yang kita lihat menyenangkan belum tentu menyenangkan dan begitu pula sebaliknya. ***