BALTIMORE - Banyak wanita memilih menggunakan intrauterine device (IUD) atau KB spiral untuk mencegah kehamilan. Sebab, alat berbentuk huruf T ini berukuran kecil dan tahan lama sehingga dinilai amat efektif mencegah kehamilan. Dikutip dari grid.id, Sabtu (23/3/2019), pemasangan KB spiral juga cukup mudah karena tinggal memasukannya ke dalam uterus.

Namun demikian, penggunaan KB juga memiliki risiko, seperti yang dialami wanita bernama Tanai Smith (25), asal Baltimore, Amerika Serikat. Smith harus kehilangan indung telur dan rahimnya usai KB spiral miliknya berpindah ke perut.

Bahkan jari kaki dan tangannya juga membusuk akibat kejadian ini.

Smith mulai menggunakan KB spiral usai melahirkan putrinya pada tahun 2014 silam.

Usai menggunakan KB Spiral, Smitah jarang memeriksakan keadaannya setiap tahun walaupun sudah diingatkan oleh ginekolog.

Hingga ia merasakan sakit pada sisi kanan perutnya November tahun lalu.

''Suatu saat di bulan November saya di tempat kerja mulai merasakan sakit yang tajam di sisi kanan bawah perut saya dan yang pertama terpikir apakah ini IUD?'' tulis wanita berparas cantik itu.

Smith segera ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya.

Hasil rontgen menunjukkan KB spiral sudah berpindah ke perutnya.

''Dokter bilang saya harus dioperasi. Saya bertanya, bagaimana mereka mengeluarkannya, dan dia bilang mereka akan memotong tepat di bawah pusar dan menggunakan endoskopi.''

Usai operasi pada 13 Desember 2019, Smith diberitahu KB spiralnya telah pecah berkeping-keping hingga masuk ke livernya.

''Saya mengalami perdarahan dalam,'' kata Smith.

''Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu.''

Lebih buruk jari kaki dan tangan Smith membusuk dan harus diamputasi.

''Pada 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya.''

Jari kaki Smith akhirnya diamputasi, ia mengatakan tidak dapat kembali kuliah atau bekerja.***