JAKARTA - Banyak pasangann suami istri tidak menyadari kalau kondisi pernikahannya lagi berada di ujung tanduk. Maksundya, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk berakhir.

Dikutip dari liputan6.com yang melansir Women's Health, Kamis (22/11/2018), secara umum ada lima tanda pernikahan sudah sulit dipertahankan atau sudah mendekati perceraian.

1. Pola komunikasi berubah

Pasti ada momen kala Anda kesal dengan pasangan dan tidak ingin berbicara dengannya selama beberapa jam. Namun, ketika terdapat perubahan pola saat bertengkar itu bisa jadi tanda 'bendera merah' seperti disampaikan psikolog klinis berlisensi Joseph Cilona.

Misalnya begini, jika dulu santai saja saat adu argumen sekarang diiringi teriakan kala berbicara. Berarti ada pola komunikasi yang berubah. Cara komunikasi yang tidak seperti biasanya ini membuat proses penyelesaian masalah sulit dilakukan.

2. Frekuensi pertengkaran meningkat tajam

Pertengkaran dalam hubungan pernikahan itu memang biasa, tapi coba cek frekuensinya. Apakah merasa lebih sering bertengkar?

''Peningkatan frekuensi dan intensitas konflik yang meningkat dari waktu ke waktu bisa menjadi indikator yang kuat bahwa pernikahan sedang tidak stabil dan bisa menuju perceraian,'' kata Cilona lagi.

3. Aksi diam dalam waktu lama

Usai bertengkar, beberapa pasangan memilih 'mendinginkan' kepala selama beberapa jam caranya dengan menjauh dari pasangan. Itu adalah hal normal. Namun, bila aksi saling diam berlangsung lebih lama, sampai-sampai tidak melibatkan pasangan dalam membuat keputusan besar itu tanda kehidupan pernikahan sedang berjalan tidak baik kata psikolog klinis berlisensi, Rumani Durvasula.

4. Terus menerus menyalahkan pasangan

Ya, memang sangat mudah untuk menyalahkan orang lain ketika terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun, masalah dalam kehidupan pernikahan seharusnya dihadapi oleh dua orang. Jika terus menyalahkan pasangan, kata Durvasala, itu adalah tanda pernikahan yang sedang tidak berjalan baik.

''Ketika terus menerus menyalahkan, membuat konflik atau masalah jadi makin berat, karena Anda dan pasangan tidak bisa bertukar pikiran,'' kata Durvasala.

5. Frekuensi marah dan benci ke pasangan meningkat

Bila merasa ada peningkatan signifikan rasa marah, benci, frustrasi itu tanda bahaya dalam penrikahan seperti disampaikan Cilona.

''Sebuah tanda yang paling jelas adalah pola adu argumen dan seringkali masalah tak bisa terpecahkan,'' katanya.***