JAKARTA- Kanker paru pembunuh nomor satu satu pada pria dan urutan ke empat setelah payudara, leher rahim dan kolorekta menurut data Globocan, IARC,2012.
Globocan pada 2012 melansir data menunjukan bahwa kanker paru menjadi penyebab kematian pertama pada laki-laki sekitar 21,8 persen. Demikian ditegaskan Ketua MC3, Dr. Nurlina Subair, M.Si Minggu (8/7/2018). Fakta dan kasus lapangan itu mengemukan pada workshop di Jakarta 4-5 Juli 2018 digelar Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia (A2KPI) diikuti organisasi pemerhati kanker di Jakarta serta Makassar dan Bali. Dijelaskan, data dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI - RSUP Persahabatan, angka kasus baru kanker paru meningkat lebih dari 5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun terahir. Sebagian besar penderita datang pada stadium yang sudah membahayakan yakni stadium III B dan IV . Mengapa sulit terdeteksi karena susah mengambil sampel jaringan tersebut sehingga sel kanker akan tetap tumbuh dan berkembang seperti deret ukur. Adapun penyebab kanker paru adalah asap rokok dan paparan asbes. Namun ada beberapa orang-orang yang hadir tidak merokok namun menderita penyakit kanker. “Angka kanker yang meningkat ini maka kehadiran saya di sini membawa pengalaman bagi MC3 untuk memberikan edukasi kepada masyarakat makassar pentingnya deteksi dini dan pemahaman tentang kanker paru,”ujarnya. Acara di pandu Ester, humas dari CISC menampilkan Mommy Rosalinde berusia 79 tahun menceritakan pengalamannya sebagai survivor kanker payudara bilateral dan kanker rahim ( ovarium). Semangat mommy ini luar biasa utuk sembuh. Dia tidak henti hentinya mendampingi pasien kanker di RS Dharmais, diusia yang tak muda lagi, Rosaline masih kuat dan tidak terlihat seperti orang sakit. Menurutnya sakit itu anugrah yang harus di terima dengan senang hati dan ikhlas. Ibu Mega (72 thn), menceritakan menderita kanker paru stadium 4 sembilan tahun lalu dan kanker kolon ( usus) enam tahun lalu stadium 3 B. Dikatakannya, ketika sakit pada waktu itu targetnya adalah sembuh, "saya ada sekarang karena semangat dan tekat,”ucapnya. Adapun gejala kanker paru di antaranya; sering batuk dan tak kunjung sembuh, nyeri di dada, sesak napas, batuk berdahak dan berdara, nyeri tulang.Minggu, 08 Jul 2018 09:51 WIB
Dr. Nurlina Subair, M.Si:
Kanker Paru, Inilah Pembunuh Nomor Satu Pria, Sebagian Besar Gara-Gara ini
Peserta workshop Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia (A2KPI) diikuti organisasi pemerhati kanker di Jakarta serta Makassar dan Bali.
Editor | : | sisie |