BIREUEN- Malam hari Bireuen termasuk kota yang ramai. Jajanan justru lebih hidup di malam hari. Anda bisa menemukan gerobak makanan yang berjejer di depan toko. Siang hari kawasan ini merupakan pusat bisnis. Salah satu makanan yang paling mendominasi adalah kari bebek atau akrab disapa Sie Itek. Di wilayah Jalan Ramai/tengku Umar ditemukan pedagang kari bebek yang berjejer. Dan umumnya mereka juga sudah lintas generasi. Salah satunya adalah kari bebeknya H.M Yusuf Raden yang kini sudah berusia 70 tahun.

“Saya meneruskan usaha ayah saya, almarhum pak Raden,”paparnya.

 Kari bebek disajikan dengan nasi putih yang dibungkus daun pisang. Uniknya mereka tidak menyediakan piring karena tidak melayani makan di tempat. Setiap orang membeli kari bebek untuk dibawa pulang. Dan kondisi seperti itu berlaku hingga hari ini. Sajianpun simpel saja, hanya ada nasi putih, kari bebek dan sepotong ikan asin.

Tapi bagi yang tidak ingin kari bebek, bisa memilih telur dadar atau ikan goreng. Meskipun menu kesannya sederhana tapi larisnya bukan main. Tiap harinya Yusuf   menyiapkan 18 ekor bebek dan 10 kilo beras dan biasanya ludes malam itu juga.

Kari bebek Yusuf sungguh diminati pelanggan. Rasa kari bebek begitu gurih, serat daging bebek yang lembut dan bumbu yang meresap. “Daging bebek saya rebus terlebih dahulu, agar tidak alot,”jelasnya.

Selanjutnya daging bebek ditumis kembali dengan menggunakan bumbu dan santan kental. “Membuat kari itu harus pakai santan kental, agar rasanya lemak,”jelasnya. Hampir semua jenis bumbu digunakan untuk bahan kari. Dan yang paling pokok adalah kelapa gongseng yang digiling halus. Ada banyak jenis daunan agar aroma kari lebih wangi, yang digunakan untuk menumis. Seperti daun kari, daun salam, serai, daun jeruk dan daun pandan. Selanjutnya masih ada lagi bumbu penguat aroma semisal kapulaga, bawang merah dan bawang putih yang dirajang. Seporsi kari bebek dijual Ep12ribu.

Saat malam hari, warung kari Yusuf mulai dikerubungi pembeli. Ia mulai jualan pukul 6 sore dan biasanya pukul 10 semua makanan sudah habis. Yusuf dan karyawannya pun berangkat pulang.