MISSISSIPPI - Jangan sepele dengan kutu yang bersarang di kepala. Sebab, gigitan makluk kecil tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan. Seperti yang dialami Kailyn, bocah perempuan berusia 5 tahun di Mississippi, Amerika Serikat.

Dikutip dari liputan6.com, Jessica Griffin, ibu Kailyn menceritakan, dia menyadari anaknya mengalami kelumpuhan sementara akibat gigitan kutu ketika berupaya membangunkan Kailyn untuk bersiap-siap ke tempat penitipan anak.

Jessica memerhatikan, Kailyn tampak berjuang keras untuk berdiri sendiri, seperti dilansir dari WebMD, Minggu (17/6/2018). Ia terlihat seperti sulit berdiri.

Saat Jessica memeriksa tubuh Kailyn, ia melihat sesuatu yang mengkhawatirkan di rambut putrinya. Ada kutu pada kulit kepala Kailyn. Jessica segera menelepon suaminya, untuk membantu hilangkan kutu.

Kutu pun dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kailyn akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Diagnosis Lumpuh

Kailyn menjalani pemeriksaan CT scan dan darah di University of Mississippi Medical Center. Dokter mendiagnosis gadis kecil itu dengan kelumpuhan akibat kutu.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), racun yang ditemukan dalam air liur kutu diyakini menyebabkan kelumpuhan. Gejala biasanya mulai muncul sekitar 4 hingga 7 hari setelah kutu mulai menggigit.

Seseorang yang digigit kutu akan menderita kelumpuhan perlahan-lahan. Kelumpuhan mulai terasa dari kaki, lalu menyebar ke tubuh bagian atas. Jika dibiarkan, pernapasan akan berhenti.

Pulih Kembali

Setelah kutu dihilangkan, pemulihan berlangsung cepat. Kebanyakan pasien yang didiagnosis sembuh dalam 24 jam dan tidak ada masalah jangka panjang.

Kailyn telah pulih dan keluar dari University of Mississippi Medical Center pada 6 Juni 2018. Jessica membagikan kisah anaknya yang lumpuh sementara akibat gigitan kutu di Facebook pribadinya.

Namun, tidak jelas jenis kutu yang menggigit putrinya. Laporan CDC baru-baru ini menunjukkan, penyakit yang ditularkan melalui vektor (kutu, nyamuk) tiga kali lipat terjadi pada sekitar 650.000 kasus antara tahun 2004 dan 2016.***