JAKARTA - Busi merupakan organ vital pada mesin motor dan mobil. Karena itu, kondisi busi harus menjadi perhatian utama dalam perawatan kendaraan.

Dikutip dari liputan6.com, percikan api dari sebuah busi akan menghasilkan ledakan setelah campuran bahan bakar terkompresi dengan tepat di dalam ruang mesin.

Busi berkualitas di antaranya sangat dipengaruhi keasliannya. Busi yang tidak asli tidak dapat memproduksi percikan api yang baik, bahkan umur pakainya bisa saja jauh lebih pendek.

Celakanya banyak pemilik atau pengguna kendaraan tidak bisa membedakan busi asli dengan yang palsu.

Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, sebenarnya dilihat dari fisik, bisa diketahui pebedaan busi asli dan palsu. 

''Bisa dilihat dari terminal nut-nya. Kalau ulir pada busi asli itu lebih halus dan rapi. Kalau yang palsu akan terlihat kasar dan tidak rapi,'k terang Diko.

Langkah berikutnya adalah memperhatikan penulisan part number di busi. Pada busi asli, part number tercetak rapi dan teratur, sedangkan busi palsu tulisannya hitam, tebal dan posisinya tidak rapi.

''Kalau di busi NGK asli, selalu ada namanya nomor lot produksi di bagian hexagonalnya. Sedangkan pada busi palsu tidak ada nomor lot-nya,'' kata Diko.

Khusus busi NGK asli, gasket sangat sulit untuk dilepas. Bahkan jika bisa lepas pun, gasket ini tidak bisa dipasang kembali. Sementara pada busi palsu gasket atau ringnya mudah lepas atau longgar.

Selain itu, mata shell busi asli terbuat dari baja kuat dan tahan panas karena diproses plating Cr3, sehingga tahan korosi dan warnanya juga lebih cerah dan tidak gampang pudar.

Di sisi lain, busi palsu biasanya memiliki warna metal shell yang agak buram dan mudah karat.

''Yang terakhir, perhatikan konstruksi pada ujung elektrodanya. Gap dan penyambungan busi asli itu sangat rapi. Kalau yang palsu tidak rapi,'' tutupnya.***