Seorang mantan agen Biro Investigasi Federal (FBI) tak bisa menahan kesedihan saat diwawancarai soal penembakan brutal di sekolah menengah di Florida, AS yang menewaskan 17 orang.

"Kita bicara soal bump stocks (alat yang membuat senapan melepas tembakan lebih cepat), kita bicara soal legislasi," ucap mantan agen FBI, Phil Mudd, saat memberikan pendapatnya dalam acara televisi CNN 'The Situation Room' bersama penyiar berita Wolf Blitzer, seperti dilansir pada Kamis (15/2/2018). Pendapat ini disampaikannya sebagai pengamat antiterorisme CNN.

"Seorang anak Tuhan tewas," imbuhnya. "Tidak bisakah kita mengakui di negara ini bahwa kita tidak bisa menerima ini?" tanya Mudd sembari menahan tangis."Saya tidak bisa melakukannya, Wolf," ujarnya kepada penyiar Wolf Blitzer. Saat mengucapkan ini, tangis Mudd pun pecah dan pria itu berhenti berbicara. "Saya minta maaf. Saya tidak bisa melakukannya," imbuh Mudd yang tak bisa meneruskan kata-katanya. 

Sebelum menjadi pengamat, Mudd pernah bekerja di Badan Intelijen Pusat (CIA) dan FBI.

Penembakan brutal di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida pada Rabu (14/2) waktu setempat, menewaskan 17 orang yang terdiri dari siswa juga staf dan guru. Pelaku penembakan yang diidentifikasi bernama Nikolas Cruz (19) telah ditahan otoritas setempat.Cruz merupakan mantan siswa di sekolah itu yang dikeluarkan untuk alasan disiplin. Disebutkan bahwa Cruz sering membuat masalah dan pernah mengancam teman-teman sekolahnya. Tidak hanya itu, Cruz juga dilaporkan sangat tergila-gila pada senjata api. 

Motif penembakan ini masih diselidiki. Otoritas Florida masih memeriksa profil dan karakter Cruz secara mendalam. Sheriff Broward County, Scott Israel, menyebut hasil pemeriksaan sejauh ini 'sangat mengganggu'.

"Ini hari yang mengerikan, hari mengerikan," ucap Israel.