Nama AKBP Untung Sangaji kembali jadi sorotan. Bukan karena tembak-tembakan dengan teroris seperti Bom Thamrin pada 2016 lalu. Melainkan karena waria. Dia membina waria agar macho dan kembali ke kodratnya. Ada 12 waria yang diciduk personel Polres Aceh Utara dan polisi Syariah Aceh Utara pada Sabtu (27/1) malam. Mereka berada di salon di dua kecamatan di sana. Untung yang menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara ikut turun tangan untuk membina para waria.

Salah satu caranya yakni dengan memangkas rambut mereka. "Kami pangkas ada biar layaknya laki-laki yang tampak rapi dan bagus," kata Untung Sangaji saat ditemui detikcom, Kamis (1/2/2018).

Untung menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya itu hanya operasi biasa. Petugas hanya mencari mereka, kemudian dibawa ke polres dan dilakukan pembinaan. Untung juga mengatakan tidak ada tindakan yang tak menghormati hak kemanusiaan.

"Itu hanya operasi biasa. Kita cari dan lakukan pembinaan dan Alhamdulillah mereka bisa baik dan tampak macho," sebut Untung.

Aksi Untung mendapat dukungan massa dari berbagai ormas di Aceh. Mereka menggelar aksi bela syariat Islam. Peserta aksi meneriakkan yel-yel yang berbunyi mendukung tindakan pembinaan yang dilakukan Kapolres Untung.

"Untung-untung ada Pak Untung, syariat Islam tegak di Aceh," teriak peserta aksi.

Sebetulnya bukan kali ini saja Untung menjadi sorotan. Pada April 2016 lalu, ia pernah curhat soal tidak naik pangkat. Kapolri pada saat itu, Jenderal Badrodin Haiti memberinya penghargaan pin emas.

Padahal Untung mengatakan dirinya telah bertaruh nyawa dengan pelaku pengeboman saat kejadian Bom Thamrin. Bagi Untung, hal itu tidak menjadi masalah. Selama ia masih bisa mengabdikan diri kepada masyarakat, ia tidak terus tenggelam dengan rasa kekecewaannya itu.

"Bohong kalau saya tidak kecewa, tetapi terus mau apa lagi? Saya naik pangkat atau tidak, tidak pengaruh. Yang penting saya berbuat yang terbaik untuk masyarakat, " ujar Untung saat berbincang, Jumat (8/4/2016)