WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meyakini Korea Utara (Korut) kini semakin dekat dalam mewujudkan rudal nuklir yang bisa menjangkau wilayah negara tersebut. AS menyatakan pihaknya berupaya keras mencegah hal itu.

Direktur Badan Intelijen Pusat AS atau CIA, Mike Pompeo, menyatakan Presiden AS Donald Trump bertekad kuat mencegah Korut mencapai terobosan apakah itu "akan terjadi pada Selasa atau sebulan ke depan dari Selasa."

Ditegaskan Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional AS, HR McMaster, Trump masih lebih memilih menggunakan sanksi dan diplomasi untuk memaksa pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menghentikan program rudal dan nuklirnya. 

Namun keduanya juga memperingatkan bahwa penggunaan kekuatan militer tetap menjadi salah satu opsi AS dalam mencegah Korut mendapatkan rudal nuklir jarak jauh. 

"Mereka sekarang semakin dekat dalam kemampuan mereka, yang dalam perspektif kebijakan AS, mereka berada di titik puncak untuk mencapai tujuan itu," ujar Pompeo saat berbicara dalam sebuah forum kebijakan di Washington DC, seperti dilansir AFP, Jumat (20/10/2017).

Intelijen AS, sebut Pompeo, terus memantau secara saksama program rudal dan nuklir Korut di masa lalu. Namun kini, lanjut Pompeo, kemampuan rudal Korut berkembang terlalu cepat sehingga sulit diprediksi kapan akan mencapai kesuksesan. Meskipun, AS meyakini Korut tidak akan bisa mewujudkannya dalam waktu singkat. 

"Presiden telah memperjelasnya. Dia (Trump) bersiap untuk menjamin bahwa Kim Jong-Un tidak memiliki kapasitas untuk membahayakan Amerika. Dengan kekuatan militer jika diperlukan," tegasnya. 

Dalam forum yang sama, McMaster menegaskan pemerintah AS tidak akan membiarkan Korut mengembangkan senjata yang bisa mengancam mereka. "Presiden telah sangat memperjelasnya. Dia tidak akan membiarkan rezim ini (Korut) mengancam Amerika Serikat dengan senjata nuklir. Ada pihak-pihak yang mengatakan, 'terima dan tangkal'. Tapi 'terima dan tangkal' tidak bisa diterima," tandasnya. (nvc/ita)