JAKARTA - Semua pasangan suami-istri menginginkan rumah tangganya yang dibangunnya berjalan harmonis hingga ke akhir hayatnya. Namun demikian, banyak pasangan yang akhirnya memutuskan bercerai karena berbagai alasan. Dikutip dari Health.com, perceraian bisa disebabkan empat ''faktor risiko''.

1. Orangtua yang bercerai

Entah orangtuamu atau orangtua suami adalah pasangan yang bercerai. Penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science menyebutkan bahwa pola pernikahan dan perceraian seseorang sedikit banyak dipengaruhi pernikahan orangtua mereka. Melihat orangtua bercerai memberi kecenderungan mengalaminya perceraian itu sendiri.

2. Menikah muda

Usia memang bukan jaminan pernikahan langgeng, meski begitu tak bisa dipungkiri bahwa menikah di usia muda bisa jadi pemicu perceraian.

Bukti statistik analisis Institute of Family Studies menyebutkan bahwa menikah di usia remaja hingga 20an punya risiko besar alami perceraian dibanding mereka yang menikah di usia awal 30-an.

3. Wajah cantik atau tampan

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationships menemukan bahwa daya tarik fisik bisa jadi pemicu perceraian.

Dalam empat seri penelitian, peneliti menemukan bahwa punya pasangan yang cantik atau tampan membuat seseorang merasa tidak tenang menjalani pernikahan, mungkin insecure akan diselingkuhi.

4. Dibesarkan tanpa agama

Mungkin di KTP kamu punya agama, tapi nyatanya di kehidupan sehari-hari, kamu tidak menjalankan ajaran agamamu. Dan secara mengejutkan, hal ini bisa memicu perceraian.

Menurut penelitian tahun 2012 dari data National Health Statistics mengungkapkan bahwa wanita tanpa agama atau tidak menjalankan agamanya hanya punya potensi 43% mempertahankan pernikahannya. Kedekatan diri terhadap Tuhan bisa memberi ketenangan batin dan berpikiran positif.

Meski terkadang faktor-faktor di atas bisa dipatahkan, namun tidak menutup kemungkinan menjadi pemicu terbesar perceraian selama ini. ***