KJ Singh, seorang wartawan senior di India, dan sang ibunya yang berusia 92 tahun ditemukan tewas terbunuh pada Sabtu sore (23/9) di negara bagian utara India, Punjab, demikian laporan kepolisian setempat. "Singh ditusuk di bagian perut dan leher, sementara ibunya, Gurcharan Kaur, diperkirakan dicekik di rumahnya. Tampaknya ini merupakan pembunuhan," kata seorang pejabat kepolisian di Punjab.

Jenazah kedua korban ditemukan di kediaman mereka di Kota Mohali.

Pihak berwenang telah membentuk satu tim penyelidik untuk memburu pelaku pembunuhan, kata seorang juru bicara pemerintah daerah Punjab.

KJ Singh, yang berusia 60 tahun-an, selama menjalankan karier di bidang jurnalistik telah menjabat sebagai editor The Indian Express, The Tribune dan The Times of India di Chandigarh. 

Persatuan wartawan di negara bagian dan ibu kota, Chandigarh, mengecam keras pembunuhan tersebut. 

Menurut berbagai laporan, kepolisian telah menyita gambar kamera pengawas yang dipasang di dua rumah di dekat kediaman Singh dan sedang melakukan pemindaian guna mendapatkan petunjuk. 

Presiden Shiromani Akali Dal (SAD) dan mantan wakil kepala menteri Punjab, Sukhbir Badal, mengecam pembunuhan dan meminta agar penyelidikan segera dilakukan. 

"Saya sangat mengecam pembunuhan terhadap KJ Singh dan ibunya di Mohali. Saya mendesak kepolisian untuk segera menemukan pelakukanya," tulis Badal di Twitter. 

SAD merupakan partai oposisi di negara bagian itu. 

Pembunuhan itu merupakan ketiga kalinya terjadi pada wartawan dalam 19 hari terakhir ini di India. 

Para Rabu (20/9), seorang wartawan yang bekerja untuk saluran televisi berita daerah ditusuk hingga tewas oleh segerombolan orang di negara bagian timur laut, Tripura. 

Sebelumnya, pada 5 September 2017, seorang jurnalis senior dan pegiat yang lantang bersuara ditembak mati di luar rumahnya di negara bagian barat daya, Karnataka.

Para pengulas, yang dikutip kantor berita Xinhua China, mengatakan bahwa India menjadi "tempat yang makin berbahaya untuk menjalankan tugas jurnalistik."