JAKARTA - Meski menyadari dampak buruk penggunaan barang berbahan plastik, termasuk kantung plastik, namun banyak orang masih suka menggunakannya karena alasan lebih praktis.

Limbah plastik tak hanya berdampak buruk terhadap diri pengguna, namun juga terhadap lingkungan, seperti yang dilansir laman Marie Claire berikut ini.

1. Butuh seabad untuk terurai

Butuh 100 tahun agar sebuah kantong plastik bisa terurai dan hanya bisa terjadi jika terpapar udara serta sinar matahari. Daripada menumpuk lebih banyak sampah di kemudian hari, lebih baik gunakan tas serbaguna untuk membawa belanjaan atau barang yang Anda perlukan.

2. Tidak semua orang melakukan daur ulang

Menurut statistik di Inggris, hanya terdapat 14 persen plastik yang bisa didaur ulang dari keseluruhan plastik yang beredar. Bahkan, 50 persen di antaranya tidak pernah benar-benar didaur ulang karena tidak dibuang dengan benar, mengingat sedikitnya orang yang sadar untuk memilah sampah.

3. Jumlah bombastis minuman kemasan

Bayangkan berapa banyak orang yang gemar membeli minuman kemasan sekali buang alih-alih membawa botol minum nonplastik. Bahkan, hitungan rata-rata dari sampah minuman kopi di Inggris saja mencapai tujuh juta cangkir plastik setiap harinya.

4. Peningkatan buangan limbah

Pakar lingkungan memprediksi bahwa pada 2050, lautan akan dipenuhi sampah botol plastik yang jumlahnya lebih banyak dari ikan. Saat ini saja, 10 persen sampah di Sungai Thames, Inggris, adalah botol plastik yang telah meracuni ikan karena tak sengaja termakan.

5. Mengotori dasar lautan

Berhentilah memboroskan kemasan plastik karena sampah Anda secara global terkumpul jadi 12,2 juta ton limbah yang mengotori lautan setiap tahun. Sebanyak 94 persen dari jumlah tersebut berakhir di dasar lautan yang membuat indahnya terumbu karang diselimuti sampah tidak terurai.

6. Dampak buruk kesehatan

Bahan kimia seperti BPA dan phthalates digunakan untuk membuat plastik dan resin. Ketika terpapar suhu panas, bahan tersebut bisa mengontaminasi isi dalam wadah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.***