PYONGYANG - Korea Utara telah lama bersiap untuk menghadapi perang nuklir. Satu bukti kesiapannya itu adalah pembuatan terowongan komuter bawah tanah yang juga berfungsi sebagai bunker.

Terowongan komuter atau bunker ini berada di kedalaman 360 kaki atau hampir 200 meter. Ribuan warga Korea Utara dapat menyelamatkan diri di sini dari serangan senjata nuklir musuh. 

Pembangunan terowongan transportasi massal Korea Utara dan sekaligus bunker  dimulai tahun 1968. Terowongan atau bunker terdalam di dunia ini kemudian diresmikan oleh Kim Il Sung, Bapak pendiri Korea Utara dan kakek dari Kim Jong-un tahun 1973.

Dalam terowongan atau bunker ini, sistem transportasi komuter menghubungkan Pyongyang dengan 17 stasiun di Korea Utara. Sistem transportasi massal ini memiliki  dua lajur dengan panjang mencapai 18 mil. Setiap hari ribuan warga Korea Utara memanfaatkan komuter itu untuk bekerja atau aktivitas lainnya.

Setiap stasiun komuter diberi nama yang dikaitkan dengan revolusi seperti Komrad, Bintang Merah, Glory, Pembebasan, Sinyal Tembakan, Rehabilitasi, Kemenangan, Surga, dan Restorasi. Setiap dinding gerbong memuat foto Kim Il Sung dan Kim Jong Il atau ayah Kim Jong-un. 

Korea Utara mengklaim gerbong-gerbong komuter itu hasil produksi negara itu, meski diragukan. Gerbong-gerbong itu diduga produksi Jerman karena grafiti-grafiti berbahasa Jerman tampak di beberapa sisi gerbong. 

Menyusuri terowongan komuter Korea Utara serasa sedang menonton film di teater karena pengeras suara melantunkan musik revolusioner dan lagu-lagu patriotik dan terdengar ke semua arah. 

Berapa harga tiket komuter? Tiket untuk sekali jalan seharga setengah sen Amerika Serikat dengan terlebih dahulu divalidasi di mesin otomatis.

"Anda harus memvalidasi tiket anda di satu mesin otomatis di sini. Namun mesin-mesin itu tidak bekerja saat saya mengunjunginya. Petugas kereta memeriksa tiket dengan tangannya," kata Eric Lafforgue, fotografer Prancis seperti dikutip dari Daily Mail, 11 Agustus 2017.

Komuter bawah tanah yang juga berfungsi sebagai bunker menjadi sorotan media setelah seorang pejabat top Korea Utara awal tahun ini mengatakan negaranya tidak takut dengan serangan militer Amerika Serikat.

Amerika Serikat dan Korea Utara saling mengancam untuk menyerang setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sanksi terberatnya kepada Korea Utara pekan lalu gara-gara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Juli lalu. 

DAILY MAIL | MARIA RITA