Memarkir kendaraan di tempat resmi tentu jauh lebih efektif, baik secara keamanan juga kenyamanan.

Tapi, ternyata itu ngga sama sekali menjamin untuk para pengedara lebih memilih parkir di tempat parkir resmi. Sebaliknya, masih banyak orang yang malah lebih milih parkir sembarangan. Alasannya sih macam-macam. 

Namun jika kamu sedang berada di Tiongkok, jauhin deh pikiran untuk parkir sembarangan. Karena jangankan mobil, parkir sepeda pun diatur dengan jelas oleh undang-undang. Kalau berani melanggar pihak berwenang tidak segan-segan untuk menyitanya.

Seringkali, kasus penyitaan sepeda atau yang dikenal dengan chegguan, terjadi pada sepeda yang disewakan. Mau ngga mau pemilik atau penyewa harus merelakan sepeda itu tidak kembali.

Lalu yang menjadi pertanyaan, sepeda-sepeda yang sudah tidak bisa diambil oleh pemiliknya biasanya diapakan sih?

Dilansir dari Shanghaiist, sebuah tanah kosong di tepi Kota Hangzhou, Tiongkok bagian timur dijadikan semacam 'kuburan' bagi ribuan sepeda tanpa pemilik.

Saking banyaknya, sampai-sampai tumpukan sepeda yang beragam warna itu membuatpusingsiapa pun yang melihatnya.

Pada awal Juni tahun ini, Departemen Keamanan Kota Hangzhou mengumumkan ada sekitar 23 ribu unit sepeda yang tertumpuk di lahan itu.

Mengingat banyaknya tumpukan itu, sebenarnya perusahaan penyewa sepeda sudah dikontak, namun mereka enggan mengklaimnya karena tidak mau didenda.

Alhasil kebanyakan dari perusahaan itu tidak mau repot-repot mengambil kembali sepedanya dan malah membiarkan sepeda itu berkarat di 'makam'nya.

Bagaimana ya jika 'makam' sepeda ini ada di Indonesia..?