Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan keluarga mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Rabu (28/6) lalu. Ternyata ada satu kisah mitos yang membuat rombongan itu kaget dan tertawa. Cerita apa? Humas Balai Konservasi Borobudur (BKB) Mura Aristina selain memandu wisata Obama dan rombongan di Candi Borobudur dirinya juga menjelaskan tentang kisah relief di Borobudur. Salah satu yang membuat Obama tertarik adalah mitos Stupa Kuntobimo. 

"Konon, orang yang bisa menyentuh patung di dalam stupa tersebut, keinginannya akan terkabul. Namun seiring berjalannya waktu, banyak wisatawan yang kemudian sengaja menyentuh stupa tersebut saat datang ke Candi Borobudur," jelas Mura di Kawasan Candi Borobudur, Rabu (29/6/2017).

 Mura menambahkan demi keamanan, pihak Candi Borobudur kemudian memagari stupa tersebut. Saat bercerita tentang seorang anak yang kepalanya sampai terjepit di batuan lantaran hendak menyentuh Patung Kuntobimo dan BKB sempat memahat stupa untuk mengeluarkan kepala si anak, Obama dan rombongannya kaget dan tertawa.

"Mereka sempat kaget dan tertawa saat saya menjelaskan hal itu," ujar Mura. 

Selain Stupa Kuntobimo, Mura mengatakan relief Kapal Samudraraksa menarik minat Obama. Sejarah kapal itu tergambar pada relief candi yang terletak di lorong satu sisi barat.

"Beliau memperhatikan cukup lama, saat saya menerangkan soal Kapal Samudraraksa," jelas Mura.

Kapal Samudraraksa merupakan kapal cadik bangsa Jawa Kuno yang diperkirakan ada sekitar abad ke-8. Tahun 1982 silam, Philip Beale seorang mantan anggota Angkatan Laut Britania Raya, mengunjungi Borobudur untuk mempelajari perahu tradisional dan tradisi bahari Nusantara. Ia kemudian tertarik dengan sepuluh relief di dinding Borobudur yang menggambarkan perahu kuno.

"Philip kemudian sempat berencana membangun kembali kapal kuno ini dan melakukan napak tilas perjalanan perdagangan bahari purba dari Jakarta, Indonesia menuju Madagaskar," terang Mura.

Obama juga diberikan penjelasan terkait keberadaan rekonstruksi kapal samudraraksa yang kini tersimpan di Museum Borobudur.

"Meski tidak sempat bertanya, tapi saya lihat beliau sangat antusias soal relief kapal ini," ungkapnya.