Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa, Johann Dietrich Wörner, mengatakan bahwa tinggal di Mars akan menjadi kehidupan yang keras dan menyedihkan. Bahkan jika suatu saat kita mengembangkan teknologi untuk mencapai planet merah tersebut, itu bukanlah ide yang bagus.

Rencana NASA untuk mengirim manusia ke Mars dalam dua dekade ke depan bisa dibilang salah satu tujuan paling menarik untuk mengeksplorasi ruang angkasa dalam waktu dekat.

Di European Space Agency, para ilmuwan tengah bekerja menuju tujuan untuk belajar lebih banyak tentang planet Mars. Namun, mereka tak mengira manusia bisa sampai ke Mars dalam waktu secepat itu.

Tantangan teknologi untuk misi ke Mars memang sangat besar. Jarak yang jauh antara Bumi dan Mars serta bahaya perjalanan jauh ke luar angkasa untuk astronot telah berulang kali menjadi sorotan. Periset juga melakukan penelitian untuk menyelidiki dampak buruk kesehatan dari paparan sinar kosmik jangka panjang di ruang angkasa.

Terlepas dari perdebatan aman atau tidaknya mengirim manusia ke Mars, kepala luar angkasa Eropa mengangkat isu utama lainnya. Ia mengatakan bahwa kondisi kehidupan di planet asing akan mengerikan, jauh lebih buruk dari yang digambarkan dalam film Hollywood, ‘The Mars’.

Upaya untuk meninggalkan bumi mungkin terdengar fiksi ilmiah saat ini. Namun, jika hal itu terjadi di masa depan, situasi koloni tidak akan bisa ditiru apakah mereka bermaksud untuk bulan atau Mars.

“Kolonisasi adalah kata yang salah,” kata Worner kepada The Timessaat Konferensi Luar Angkasa Inggris di Manchester.

“Apakah Anda ingin tinggal di tempat di mana setengah bulan itu gelap dan setengah bulan ada matahari? Itu bulan. Tidak tinggal selama dua minggu dalam kegelapan, itu bukan kehidupan yang menyenangkan,” ujarnya.

“Mars itu sama, jika Anda pergi ke Mars situasi sedikit lebih baik tapi Anda tak bisa pergi keluar untuk berjalan-jalan. Anda selalu harus selalu terlindung dan tertutup, Anda bahkan tak bisa membawa anjing Anda ke pohon berikutnya. Orang Mars itu baik, tapi Mars tidak baik,” jelas Wörner.

Meskipun ia yakin bahwa suatu hari manusia akan berjalan di daratan planet Mars, ia berharap manusia tidak ingin meninggalkan planet asal mereka untuk selamanya, dan mereka akan menemukan cara untuk mengamankan kehidupan di daratannya selama berabad-abad berikutnya. Demikian seperti dilansir IB Times, Minggu (4/6/2017).