JAKARTA - Danau Chad yang terletak Afrika merupakan danau yang membentang di atas 770.000 mil persegi di 50.000 SM. Namun seiring berjalannya waktu, danau ini menyusut menjadi 1.544 mil persegi pada 2001. Hermann Kamte & Associates (HKA) menilai jika tidak ada langkah yang diambil untuk melestarikannya, danau ini akan menghilang selamanya. Jika hal itu sampai terjadi maka akan berdampak kepada lebih dari 9 juta orang di sekitar dan 30 juta secara tidak langsung di wilayah tersebut.

Seperti dilansir Inhabitat, Rabu (24/5/2017), untuk menjaga danau tersebut agar tetap hidup, HKA merancang sebuah pusat penelitain bertenaga surya berbentuk seperti amfibi. Hal ini bertujuan agar bangunan terlihat seperti membaur dengan lingkungan danau.

Nantinya pusat desalinasi akan menghubungkan danau ke Samudra Atlantik melalui jaringan pipa, yang akan mengangkut air dari laut. Kemudian pusat desalinasi akan merawat air asin sehingga bisa digunakan kembali sebagai air bersih untuk membantu mengembalikan Danau Chad dan menyediakan sumber air bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Dalam proses revitalisasi danau tersebut dibagi menjadi tiga tahap. Pekerjaan tersebut akan dimulai dari pembangunan pusat dan kemudian mengalihkan pekerjaan ke alam.

Pada tahap pertama, pembangunan akan dilakukan pembangunan pipa dan danau yang berlangsung antara tahun 2016 dan 2026. Lalu pada tahap kedua, akan dibangun pohon di sekitar danau pada 2020.

Dengan adanya pohon, pada akhirnya tanaman hijau akan mengambil alih pekerjaan regenerasi. Lalu barulah pada 2080 jaringan pipa akan berhenti membawa air lautan atlantin saat alami mengambil alih berkat hutan yang subur.