JAKARTA – Apple Inc (AAPL.O) melaporkan penurunan penjualan iPhone yang cukup tajam. Diduga penurunan penjualan terjadi karena masyarakat menunggu produk yang akan dirilis Apple pada ulang tahun ke-10 pada akhir 2017 Pengumuman ini membuat investor saham Apple terkejut. Pada penutupan perdagangan bursa saham AS, saham Apple turun 1,9% menjadi USD144,65.

Melansir Reuters, Rabu (3/5/2017), hingga April, Apple menjual 50,76 juta iPhone. Jumlah tersebut turun 0,84% dibandingkan periode yang sama pada 2016 yakni 51,19 juta iPhone. Penjualan tersebuit juga meleset dari perkiraan analis yaitu sebesar 52,27 juta iPhone.
Chief Executive Officer Apple Luca Maestri berpendapat, penurunan tersebut tidak seburuk yang terlihat. Sebab ada kejanggalan pada penghitungan penjualan ponsel.

Perusahaan tersebut menilai dari penjualan iPhone kepada pengecer bukan angka "jual-beli", yang mengukur berapa banyak ponsel yang benar-benar dijual kepada konsumen.

Maestri mengatakan, perusahaan mengurangi volume persediaan melalui saluran ritelnya sekira 1,2 juta unit di kuartal tersebut, yang berarti perusahaan tersebut menjual sekira 52 juta telefon kepada pelanggan secara sell-through.

Meski terjadi penurunan penjualan unit, pendapatan iPhone naik 1,2% di kuartal ini, dibantu oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Laba bersih mencapai USD11,03 miliar atau USD2,10 per saham. Angka ini lebih tinggi 4% dibanding pada 2016 yaitu sebesar USD10,52 miliar atau USD1,9 per saham.

Di sisi lain, pendapatan secara keseluruhan naik 4,6% menjadi USD52,9 miliar. Salah satu pendorongnya adalah pendapatan dari bisnis jasa seperti App Store, Apple Music, Apple Pay, dan iCloud yang meloncat 17,5% menjadi USD7,04 miliar.