Sebuah kesempatan bagus ketika pewawancara kerja memberikan kesempatan bagi kandidat untuk bertanya. Kandidat bisa menggunakan momen ini untuk bertanya dan mengeksplorasi tentang calon perusahaan dan pekerjaan yang akan digeluti. “ Dalam wawancara kerja, Anda pasti ingin menanyakan pertanyaan yang tepat. Tanyakan tentang pekerjaan dan perusahaan,” kata pimpinan dewan pekerjaan di Talent Zoo, Amy Hoover, dilansir dari Business Insider, Rabu (26/4/2017).

Hoover mengatakan tujuan wawancara kerja adalah memastikan kandidat sesuai dengan perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan, sesuai dengan keinginan kandidat. Kesempatan bertanya kepada pewawacara juga merupakan kesempatan bagi kandidat untuk negosiasi soal gaji.

“ Semua masalah dan masalah lainnya harus ditangani selama negosiasi setelah tawaran pekerjaan dilakukan,” kata dia.

Tapi jangan langgar rambu-rambut saat bertanya balik ke perusahaan yang sedang menjadi incaran.

Ada pertanyaan-pertanyaan yang sebaiknya tidak diajukan kepada pewawancara. Misalnya, pertanyaan pribadi seperti status pernikahan pewawancara dan gosip tentang pimpinan perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan menunjukkan kandidat bukanlah seorang yang profesional.

Ada juga pertanyaan tentang kemungkinan kandidat bisa menelepon selama bekerja jika diterima menjadi karyawan. Pertanyaan ini akan menunjukkan kandidat tidak akan fokus 100 persen kepada perusahaan.

Selain itu, ada lima pertanyaan yang sebaiknya jangan ditanyakan kepada pewawancara ketika diberikan kesempatan bertanya.

Pertama, pertanyaan tentang pekerjaan yang dilakukan perusahaan. Pertanyaan ini akan menunjukkan kandidat terlihat tidak siap untuk wawancara. Untuk menghindarinya, jangan pernah bertanya segala hal yang mudah dijawab melalui Google Search.

Kedua, pertanyaan tentang gaji. Lebih baik tahan pertanyaan soal gaji karena ini mengisyaratkan kandidat sebagai orang yang arogan dan kasar.

Ketiga, pertanyaan tentang jam kerja. Pewawancara kerja bisa beranggapan kandidat adalah orang yang malas.

Keempat, pertanyaan tentang waktu berlibur. Merencanakan waktu liburan sebelum mendapatkan pekerjaan memberi sinyal bahwa kandidat tidak berkomitmen dalam bekerja.

Kelima, pertanyaan tentang manfaat yang diberikan kepada perusahaan kepada kandidat—sekiranya diterima jadi karyawan. Alangkah baiknya menyimpan pertanyaan itu di akhir wawancara. Toh, nantinya pewawancara akan menjelaskan lebih detail manfaat dan tunjangan yang diberikan kepada pewawancara kerja. Atau, mereka juga mencantumkan benefit yang akan diberikan dalam iklan lowongan kerja.

Nah, yang paling penting dari kelima pertanyaan yang haram ditanya selama wawancara kerja adalah tidak pernah bertanya. Konsultan karier, Deborah Shane, mengatakan tidak bertanya ketika diberikan kesempatan lebih buruk daripada bertanya hal-hal yang buruk.

“ Ini bisa mengungkapkan kemampuan komunikasi, kepribadian, dan kepercayaan diri Anda dan (sikap tidak bertanya) bisa meninggalkan kesan buruk pewawancara kerja kepada kandidat,” kata Shane.