PYONGYANG - Otoritas Korea Utara (Korut) memberitahu para wartawan asing yang berkunjung ke Pyongyang bahwa negara itu sedang mempersiapkan “big event” (acara besar) dan penting pada hari ini (13/4/2017). Acara besar untuk menandai “Hari Matahari” itu ditakutkan jadi ajang rezim Kim Jong-un untuk menguji coba bom nuklir keenam kalinya.

Menurut laporan yang dilansir Reuters, ada sekitar 200 wartawan asing di Pyongyang yang diberitahu bahwa negara itu akan memperingati ulang tahun ke-105 kelahiran presiden sekaligus pendiri Korut Kim Il Sung.

Namun, para pejabat Korut tidak memberikan rincian mengenai sifat acara tersebut termasuk lokasinya.

Namun, wartawan Voice of America menuliskan rangkaian Twitter yang menyatakan bahwa para pejabat militer AS menduga rezim Kim Jong-un telah menempatkan perangkat nuklir di terowongan. Bom nuklir itu bisa saja diledakkan pada Sabtu dini hari nanti.

Pyongyang dilaporkan sedang dalam tahap akhir untuk mempersiapkan uji coba nuklir keenam. Ketakutan bahwa bom nuklir Korut akan diujicoba lagi muncul setelah rezim Kim Jong-un menyatakan siap perang usai armada kapal induk AS USS Carl Vinson mendekati perairan Korut di Semenanjung Korea.

Kelompok studi pemantau Korut yang berbasis di Washington, 38 North, menulis; ”Ada tingkat yang sangat tinggi dari aktivitas di situs tes nuklir Punggye-ri selama empat minggu terakhir”.

Citra satelit terbaru baru pada 2 April menunjukkan, ada lebih banyak aktivitas di sekitar “Portal Korut”, yang merupakan terowongan di mana empat tes nuklir terbaru telah terjadi.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengaku sudah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping soal ancaman Pyongyang. Melalui Twitter, Trump menyatakan bahwa Presiden Xi harus menekan tetangga dan sekutu dekatnya ke menghentikan program nuklirnya.

Sedangkan Presiden Xi dalam pembicaraan telepon dengan Trump menyerukan resolusi damai untuk masalah Korut.

”Saya menjelaskan kepada Presiden China bahwa kesepakatan perdagangan dengan AS akan jauh lebih baik bagi mereka jika mereka memecahkan masalah Korut!,” bunyi tweet Trump.

”Korut sedang mencari masalah. Jika China memutuskan untuk membantu, itu akan menjadi besar. Jika tidak, kami akan memecahkan masalah tanpa mereka!,” lanjut Trump.