CIREBON - PT Pertamina (Persero) bersaing mendapatkan hak pengelolaan dua ladang minyak dan gas di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri. Saingan BUMN energi tersebut antara lain perusahaan migas Rusia Lukoil dan Maersk Oil dari Denmark. ”Kita optimistis. Kita sudah sampaikan proposal ke NIOC (National Iran Oil Company). Saat ini kita menunggu respons dari Iran,” ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, di Cirebon, Jawa Barat.

Menurut dia, pemerintah mendukung penuh keinginan Pertamina mengelola secara penuh dua ladang migas di Iran. Bahkan, ketika Presiden Joko Widodo bertemu dengan presiden Iran, secara eksplisit telah disampaikan keinginan untuk dapat mengelola dua blok migas tersebut.
”Saya kira itu merupakan dukungan pemerintah yang sangat luar biasa. Sekarang tergantung keputusan pemerintah Iran,” tandasnya.

Dia mengatakan, Pertamina telah menyiapkan investasi pengelolaan dua lading migas yang terletak di darat tersebut dalam jangka waktu selama 20 tahun. Adapun investasi yang disiapkan Pertamina sebesar USD12 miliar. ”Kita harapkan tahun ini sudah ditunjuk, setelah itu bisa langsung eksekusi,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pertamina siap bekerja sama dengan perusahaan lokal dari Iran. Berdasarkan aturan dari Pemerintah Iran, kontraktor migas yang melakukan investasi memang harus melibatkan perusahaan lokal selain NIOC.

Senior Vice President Upstream & Development Business Pertamina Denie Tampubolon mengatakan bahwa keinginan mengelola ladang migas di Iran merupakan upaya Pertamina mengembangkan sektor hulu. Dia menyebut total kapasitas produksi di dua blok migas, yakni Ab-Teymour dan Mansouri sebesar 100.000 barel oil equivalent per day (BOEPD).

Adapun masing-masing blok mempunyai produksi sebesar 50.000 BOEPD. ”Angka itu masih bisa ditingkatkan secara signifikan. Kalau Pertamina ditunjuk mengembangkan lapangan ini, kita punya kompetensi teknis dan siap pendanaan pengembangan lapangan,” ujarnya.

Dia meyakini proposal lelang yang diajukan Pertamina mampu bersaing dengan kompetitor. ”Kita optimistis. Pemerintah Iran tentu tidak hanya mempertimbangkan sisi komersial, tapi juga hubungan baik dengan Indonesia. Di samping itu, sebelum subunit, kita juga sudah tes proposal dengan NIOC,” imbuhnya. Di samping Timur Tengah, Pertamina juga berencana mengembangkan bisnis hulu migas di Rusia dan juga berekspansi ke Afrika dan Asia Pasifik.