Seorang remaja Muslim keturunan Bangladesh di Amerika Serikat, diterima kuliah di Universitas Stanford dengan cara unik. Padahal awalnya surat lamaran yang dia kirimkan hanya buah keisengan belaka.

Ya, Ziad Ahmed, 18 tahun, menulis tagar #BlackLivesMatter sebanyak 100 kali pada esai pendaftarannya.

Alangkah terkejutnya Zaid saat mendapat surat balasan dari pihak universitas ternama di Negeri Paman Sam itu. Zaid diterima sebagai mahasiswa baru di universitas tersebut. 

Zaid menjelaskan, jawaban itu dibuatnya setelah mendapat pertanyaan, 'Apa yang Anda anggap penting, dan mengapa?' pada aplikasi pendaftaran perguruan tinggi terkemuka tersebut.

Kesempatan itu dia manfaatkan dengan menulis #BlackLivesMatter atau kepedulian terhadap kulit hitam sebanyak 100 kali.

Keisengan Berujung Keberuntungan

Remaja yang juga seorang aktivis ini terkejut mendapat jawaban dari Universitas Stanford. Dia dinyatakan diterima sebagai mahasiswa di universitas tersebut.

" Saya benar-benar terkejut saat saya melihat pengumuman dan saya telah diterima," kata Ahmed kepada Mic.

" Saya tidak pernah berpikir saya diakui oleh Stanford, tapi ini cukup menyegarkan saat mengetahui mereka melihat jawaban saya sebagai aset," ucap dia.

Ternyata Seorang Aktivis

Ahmed mengatakan sebagai sesama kulit hitam, dia merasa sudah menjadi kewajibannya untuk menyuarakan ketidakadilan. " Ini bukan sekadar aktivisme seperti jawaban saya pada aplikasi pendaftaran. Saya hendak bersuara," kata dia.

Remaja ini telah memunculkan gelombang kekaguman. Di usianya yang masih sangat muda, Ziad telah lantang bersuara, membela komunitas Muslim maupun kulit hitam yang kerap diperlakukan tidak adil di AS.

Ahmed pernah diundang menghadiri jamuan buka puasa di Gedung Putih. Di jamuan itu, dia duduk satu meja dengan Presiden Barrack Obama.

Selain Stanford, Ahmed mengaku juga mendapat tawaran dari Universitas Yale dan Princeton. Ahmed punya waktu sampai 1 Mei untuk memutuskan di mana dia akan kuliah.