BOGOR - Hasil ujian nasional (UN) tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa. Meski begitu, dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN), hasil UN akan digunakan untuk memetakan sekolah mana saja yang lulusannya masuk ke kampus yang bersangkutan. "Hasil UN hanya untuk melihat nilai yang lulus dan tidak lulus, walaupun tidak jadi penentu kelulusan," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir di Universitas Pakuan, Bogor, belum lama ini.

Nasir menjelaskan, calon mahasiswa yang punya nilai UN rendah akan dilihat passing grade-nya dengan kampus yang dipilih.
"Ini untuk melihat sekolah SMA yang akan masuk di perguruan tinggi. Kalau tidak, nanti kami kesulitan dalam memetakan sekolah-sekolah tersebut," lanjutnya.

Saat ini, para siswa sedang menanti hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang diumumkan pada 26 April. Bagi yang gagal dan belum punya kesempatan mendaftar SNMPTN, calon mahasiswa masih bisa mencoba peruntungan melalui jalur tes atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) pada 16 Mei.

"Penerimaan jalur SBMPTN minimal 30%. Ini tetap berjalan, dan tahun ini panitia menambah kuota SBMPTN berbasis komputer dari tahun lalu 2.500 peserta, sekarang menjadi minimal 30 ribu peserta," tutupnya.