Baru-baruini sebuah penelitian menguraikan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah pada wanita selama atau setelah kehamilan. Pada penelitian ini para ahli menganalisis data hampir 400.000 kehamilan yang terjadi antara tahun 1995 dan 2009.


Risiko pembekuan darah selama kehamilan dapat meningkat pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, kelebihan berat badan atau obesitas, dan merokok. Komplikasi medis seperti diabetes yang sudah ada sebelumnya, varises dan penyakit inflamasi usus juga dikaitkan dengan peningkatan risiko.

Bila gumpalan darah menyebar sampai ke organ-organ vital seperti jantung, otak, atau paru-paru maka kondisi ini bisa mengancam nyawa seseorang.

Pada wanita yang baru melahirkan dan mengalami obesitas maka berisiko empat kali lipat menderita  bekuan darah. Risiko akan meningkat dua kali lebih tinggi dari normal pada ibu yang melahirkan secara sesar, kelahiran prematur, perdarahan dalam kehamilan atau sudah melahirkan tiga kali atau lebih.

Wanita yang mengalami kelahiran mati berisiko enam kali lipat mengembangkan bekuan darah yang  disebut juga tromboemboli vena (VTE).

Pemimpin studi Dr Matthew Grainge, dari Sekolah Ilmu Kesehatan mengungkapkan adanya kaitan antara kondisi bayi yang dilahirkan dan kelahiran prematur dengan pembekuan darah.

Tercatat, gumpalan darah mempengaruhi sekitar satu atau dua kehamilan tiap 1.000 kehamilan. Meskipun jarang, gumpalan darah adalah penyebab utama kematian pada ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan di negara berkembang.

Bagi wanita yang memiliki risiko lebih tinggi sebaiknya dilakukan pencegahan dengan memberikan darah heparin tipis dengan dosis harian. Peneliti berharap hasil riset ini bisa menambah informasi baru untuk dokter.