Kolestitis adalah inflamasi kelenjar empedu, organ kecil dekat hati yang membantu pencernaan makanan. Secara normal, cairan yang disebut empedu keluar dari kelenjar empedu melalui jalurnya ke usus halus. Jika aliran empedu tersumbat, empedu tertimbun di dalam kelenjar empedu, menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan infeksi pun dapat terjadi.
Apa penyebab kolesistitis?
Adanya batu empedu di dalam duktus sistisis, saluran yang membawa empedu keluar dari kelenjar empedu, merupakan penyebab terbanyak dari kolesistitis yang tiba-tiba (akut). Batu empedu akan menyumbat cairan yang keluar dari kelenjar empedu. Hal ini dapat mengiritasi kelenjar empedu dan membuatnya bengkak. Infeksi atau trauma, seperti benturan dari kecelakaan mobil juga mampu menyebabkan kolesistitis.
Kolesistitis akalkulus akut, meskipun jarang, merupakan penyebab tersering kondisi kritis pasien kolesistitis sehingga perlu dirawat di ruang rawat intensif (ICU). Pada kasus ini, tidak ada batu empedu yang terbentuk. Komplikasi dari penyakit lain yang berat, seperti HIV atau diabetes, menyebabkan pembengkakan.
Kolesistitis jangka panjang (kronik) merupakan bentuk lain dari kolesistitis. Ini terjadi ketika kelenjar empedu membengkak terus menerus, menyebabkan dinding kelenjar empedu menjadi bengkak dan keras.
Apa gejalanya?
Gejala terbanyak kolesistitis adalah nyeri di perut kanan atas yang kadang-kadang bergerak memutar ke punggung atau bahu kanan. Gejala lain meliputi:
- Mual atau muntah
- Nyeri ketika ditekan di perut kanan atas
- Demam (berarti ada infeksi)
- Nyeri yang bertambah buruk ketika menarik napas dalam
- Nyeri lebih dari 6 jam, khususnya setelah makan