JAKARTA - Gangguan saluran cerna yang dialami bayi tidak hanya membuatnya sulit BAB. Pakar menyebut ada efek-efek lain yang juga sama merugikannya. Thomas Ludwig, pakar kesehatan saluran cerna dari Nutricia Research Center Singapura, mengatakan fungsi saluran cerna bukan sekadar menyerap nutrisi dari makanan. Saluran cerna juga berperan sebagai penghasil zat imun terbesar bagi tubuh.

"Saluran cerna memengaruhi hampir seluruh proses tumbuh-kembang anak. Masalah pada saluran cerna berarti masalah untuk seluruh tubuh," tutur Ludwig, dalam temu media Nutricia 7 Kehebatan Perut di Hotel JW Marriot, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Lalu, apa saja efek negatif yang muncul jika bayi sering kenal gangguan cerna? Berikut penuturan ludwig:

1. Bayi sulit menyusu
Salah satu gangguan cerna yang sering menyerang bayi adalah kolik infantil. Kolik infantil bisa membuat bayi rewel dan terus menangis, sehingga membuatnya sulit untuk menyusu kepada ibu.

Ketika bayi sulit menyusu, maka tentu saja kebutuhan nutrisinya akan kurang, yang berefek pada tidak optimalnya tumbuh-kembang.

2. Ibu stres
Bayi yang mengalami gangguan saluran cerna rental rewel dan menangis. Bahkan berdasarkan pengalaman pribadi Ludwig, orang tua bisa terjaga hingga dini hari karena tangisan bayi.

Hal ini tentu membuat jam tidur dan istirahat ibu berkurang, dan menyebabkan beban mental bagi ibu. Perlu diingat salah satu faktor kesuksesan ibu memberi ASI eksklusif adalah perasaan bahagia, yang tentu saja sulit dirasakan jika ibu mengalami stres.

3. Kualitas hidup anak rendah
Gangguan saluran cerna membuat sistem imun tubuh menurun. Akibatnya, anak jadi lebih rentan mengalami infeksi dan sakit-sakitan.

Sering sakit dan mengalami infeksi tentu saja membuat anak tidak bisa bermain dan beraktivitas secara normal, yang tentu saja akan menurunkan kualitas hidupnya.

4. Pertumbuhan tidak optimal
Jika kesehatan saluran cerna bayi buruk, ia akan lebih mudah sakit karena sistem imun yang melemah. Sering sakit ternyata memengaruhi pertumbuhan bayi.

Normalnya, bayi mendapat pertambahan berat sekitar 750 gram dalam 4 bulan pertama. Namun jika bayi sering sakit, pertambahan berat tidak optimal, yang berisiko membuatnya lebih kurus dan lebih pendek di masa depan.