PURWAKARTA - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, tak beringsut dari pendiriannya ihwal rencana pencalonannya sebagai Gubernur Jawa Barat yang akan dihelat dalam kontestasi pilkada serentak bupati, wal kota dan gubernur pertengahan 2018. Saat dihubungi Tempo, di tegas mengatakan, "Sampai saat ini saya masih berpikir bagaimana menyelesaikan janji-janji kampanye saya sebagai Bupati Purwakarta. Intinya, kerja, kerja dan kerja.

Padahal, Dedi yang akan berakhir memimpin Purwakarta kali keduanya medio akhir Maret 2018 tersebut sudah banyak yang menyorongkannya menjadi kandidat Gubernur Jawa Barat baik itu dari kalangan partai, ormas dan LSM.

Dedi menyatakan terima kasihnya atas apresiasi dan kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya tersebut. "Ya, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan itu semua," ujar Dedi, Rabu, 22/3/2017

Menurut Dedi, ihwal dirinya akan dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat, juga belum dibicarakan secara serius di internal Partai Golkar Jawa Barat, termasuk di DPP Partai Golkar. "Kita tunggu saja keputusan DPP Partai Golkar nanti," ujarnya.

Termasuk saat mengikuti Rapat Kerja Nasional Partai Golkar yang digelar di Bali sejak Selasa malam, 21 Maret 2017, Dedi menyatakan tak akan pernah ada pembicaraan soal pencalonan dirinya dalam pilgub nanti. "Nggak mungkin (membicarakan soal pencalonan gubernur), saya datang ke Bali hanya untuk kepentingan agenda rakernas saja," ujar  Dedi.

Ketika disinggung ihwal rivalitasnya dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang sudah dideklarasikan sebagai calon gubernur oleh Partai NasDem, Ahad, 19/3/2017, Dedi menyatakan, dirinya tidak dalam posisi bersaing dengan RK akronim Ridwan Kamil.

"Saya merasa tidak ada persaingan dengan Pak RK," kata Dedi, sambil mengungkapkan bahwa dirinya merasa bahagia atas pendeklarasian yang dilakukan lebih awal oleh RK tersebut.

"(Saya) Ikut berbahagia karena Pak RK, akronim Ridwan Kamil, sudah menyatakan mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Barat," ujar Dedi, kepada para pewarta, di Purwakarta.