WASHINTONG - Ibtihaj Muhammad (31) adalah atlet anggar perempuan Amerika Serikat yang berlaga dalam Olimpiade 2016 dan meraih medali perunggu. Ibtihaj dikenal karena dia merupakan perempuan Muslim Amerika pertama yang mengenakan hijab saat berlaga di Olimpiade.

Meski ikut mengharumkan nama Amerika Serikat di kancah internasional, Ibtihaj nampaknya khawatir dengan pemerintahan Donald Trump saat ini.

Dia khawatir berbagai kebijakan Donald Trump justru bertentangan dengan idealisme yang dibangun Amerika Serikat.

Dia kemudian menumpahkan kekhawatirannya itu melalui surat terbuka yang dimuat majalah TIME. Berikut isi surat terbuka Ibtihaj Muhammad:

Yang terhormat Presiden Trump,

Mewakili Amerika Serikat dalam Olimpiade merupakan kehormatan terbesar sepanjang hdup saya. 

Saya tak akan pernah melupakan berjalan di belakang bendera Amerika saat upacara pembukaan dikelilingi teman satu tim saya.

Mereka semua berasal dari cabang olahraga yang berbeda, memiliki kepercayaan yang berbeda, dan etnis yang beragam. 

Meski demikian, perbedaan itu justru menggambarkan Amerika itu sendiri: dipersatukan oleh cinta kepada negara kita.

Kisah saya adalah sebuah kisak klasik sebuah kota kecil di Amerika.

Di kampung halaman saya, Maplewood, New Jersey, pertanyaan yang muncul adalah olahraga apa yang akan saya geluti, bukan saya akan menggeluti sebuah olahraga.

Inti kisah saya bukanlah soal olahraga, ini adalah soal kesempatan, kesempatan untuk memperjuangkan sesuatu dan memercayai takdir diri sendiri.

Inilah yang membuat kisah tentang Amerika begitu unik dari semua kisah sebelumnya, juga tentang kisah saya dan kisah-kisah orang Amerika lainnya.

Saya mencintai Amerika karena ide berkelanjutan bahwa kami, sebagai individual dan bangsa, sangat luar biasa dan sempurna.

Sehingga merupakan sebuah kewajiban kolektif bagi semua orang untuk menghormati potensi setiap orang. 

Inilah sebabnya saya menulis surat untuk Anda.

Saya adalah gambaran mimpi Amerika, murid sekolah negeri, dengan orang tua yang sangat mencintai yang mengajarkan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, saya bisa menjadi apapun yang saya mau.

Dengan memercayai kemampuan diri sendiri dan menolak untuk menyerah, saya berhasil menanggulangi banyak kendala dan stereotipe yang mengganggu.

Saya adalah perempuan Muslim pertama dan mengenakan hijab pertama yang mewakili Amerika Serikat dalam Olimpiade.

Saya begitu diberkati karena bisa meraih satu medali dalam Olimpiade Rio bersama rekan-rekan satu tim saya.