TANGERANG - Ramainya pemberitaan kasus penculikan anak berdampak besar terhadap psikologis masyarakat. Seorang nenek Almiati (51) terpaksa diamankan warga, karena dianggap akan menculik anak di lingkungan mereka. Ironisnya, warga yang resah itu tidak lagi bisa membedakan mana orang yang waras dan tidak. Nenek Almiati yang mengalami gangguan kejiwaan pun dianggapnya ingin menculik anak-anak di lingkungan warga.

Beruntung, warga tidak langsung main hakim sendiri, sehingga adanya korban sia-sia pun dapat dihindari. Aparat kepolisian bertindak cukup cepat, dan Almiati langsung diamankan. "Gerak-gerik Almiati dianggap mencurigakan warga. Dia terlihat mondar-mandir di lokasi penangkapan. Kemudian dirinya memanggil anak-anak kecil yang tengah asyik bermain di lapangan," kata Kapolsek Kawaraci Kompol Munir Yaji kepada SINDOnews, di Tangerang, Rabu (21/3/2017).
Warga yang resah langsung mengamankan Almiati dan membawanya ke kantor polisi. Dari pemeriksaan polisi itu baru diketahui jika sebenarnya nenek itu mengalami ganguan kejiwaan. Hal ini diperkuat dengan keterangan yang didapatkan dari keluarga sang nenek.

"Hasil pemeriksaan, nenek ini sakit jiwa. Pihak keluarganya pun sudah dihubungi. Nenek Almiati akan dijemput oleh keluarganya yang didampingi oleh Ketua RT setempat," jelasnya.

Dari keterangan pihak keluarga diketahui, Almiati tinggal di Jalan Raws Melati, RT 03/01, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Dia memang sedang dicari-cari pihak keluarganya, karena menghilang. "Ini karena warga resah dengan pemberitaan tentang maraknya kasus penculikan, sehingga mereka paranoid dan menganggap nenek itu ingin menculik anak-anak mereka," ujarnya.