BANDA ACEH - Sebanyak 1.400 pasukan bantuan kendali operasi (BKO) yang bertugas mengamankan tahapan Pilkada Aceh dilepas ke daerah masing-masing. Pelepasan tahap pertama ini dilaksanakan di Mapolda Aceh, Senin (20/3/2017). Seribuan anggota Brimob untuk pengamanan Pilkada Aceh sebagian akan dikembalikan ke satuan masing-masing. Sejak kemarin, Minggu 19 Maret 2017, sejumlah kabupaten dan kota juga melakukan upacara pelepasan dan dikumpulkan di Polda Aceh, seperti Polres Aceh Timur dan Aceh Utara.

Wakapolda Brigjen Bambang mengatakan, pelepasan kali ini lantaran sebagian besar tahapan Pilkada Aceh telah selesai. Meski begitu pihaknya terus melakukan pengamanan di seluruh wilayah Aceh untuk menjaga situasi tetap kondusif.
"Selanjutnya (pengamanan) akan dilaksanakan oleh (pasukan) organik cukup. Sebelumnya kita perlu banyak pasukan untuk pengamanan TPS (tempat pemungutan suara), tapi sekarang hanya menunggu tahapan selanjutnya saja. Kita cukup gunakan pasukan organik," kata Wakapolda di Mapolda Aceh, Senin (20/3/2017).

Sementara itu, Wakapolda menyebut pelepasan pasukan hanya dilakukan terhadap 1.400 BKO. Masih ada 454 personel dari Sumatera Utara yang bertahan di wilayah Aceh. Ia menyebut ratusan pasukan yang tersisa untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan.

"Perintah Kapolri untuk menahan sebagian, jadi 1.400 personel dilepas, sedangkan 454 masih di Polda Aceh. Mereka akan dikembalikan ke satuannya sampai situasi memungkinkan," lanjutnya.

Sejak Januari, 1.900 pasukan BKO dari luar Aceh dikerahkan untuk pengamanan pilkada. Ditambah lagi dengan pasukan organik dari Polda dan Polres mencapai 11 ribu lebih, sehingga pengamanan pilkada pada Februari di Serambi Makkah mencapai 13 ribu pasukan.