DARI banyaknya kawasan pariwisata di Indonesia, Riau jarang sekali terdengar namanya. Bahkan, lokasi ini terkenal sebagai tempat produksi minyak dan gas bumi. Namun, siapa sangka jika di Riau ada banyak tempat wisata yang sudah terkenal di kalangan turis mancanegara, terutama peselancar dunia. Mereka banyak mengaggungkan ombak di Sungai Kampar Teluk Meranti.

Bono merupakan ombak yang terjadi karena pertemuan air pasang dari laut dengan air surut di sungai. Dan, di sungai Kampar inilah fenomena alam terjadi hingga ke muara. Ombak Bono ini juga jarang ditemukan di dunia karena tipe ombaknya besar dan paling panjang.

"Di Riau itu kaya dengan sumber wisatanya, ada Bono di Teluk Meranti yang punya ombak terpanjang kedua setelah sungai Amazon di dunia. Sudah banyak dijadikan ajang internasional di sana," jelas Menpar Arief Yahya dalam acara Calender of Event Riau.

Bono tersebut memiliki panjang ombak hingga 20 km dalam tujuh lapis gelombang. Dikarenakan ombaknya tersebut, bahkan para peselancar dunia berlomba-lomba memecahkan rekor dunia untuk menaklukan ombak di tepi sungai.

"Bayangkan saja tahun lalu ada peselancar yang selama 1,2 jam berdiri di atas papan dan bisa menempuh jarak hingga 172 km," ungkapnya.

Tak hanya itu, ketinggian ombak bisa mencapai 5 meter. Tak heran jika kompetisi selancar dunia sering wara-wiri setiap tahunnya di Teluk Meranti tersebut, belum lagi, ombak ini dihasilkan dari sungai.

"Bono itu ada setiap hari hanya saja setiap tanggal 8 dan 25 di bulan Hijriah ombak kosong. Jadi tanggal 8 dia naik, terus tanggal 25 itu turun lagi bononya, ungkap Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, MBA sebagai Gubenur Riau.

Peselancar juga bisa menikmati gelombang Bono di musim penghujan. Sebab, ombaknya akan semakin tinggi jika air laut sedang pasang. Dalam sehari bono pun dapat ditemukan dua kali, dan bisa dinikmati bagi siapapun.