MANADO - Seorang bocah berinisial AR (12), warga Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara nyaris menjadi korban penculikan anak oleh oknum tidak dikenal. Korban saat itu bersama teman-temannya sedang duduk-duduk santai di belakang Sekolah SD Negeri 72, tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal memanggil korban dan memintanya untuk membeli rokok. Namun saat korban mendekat, pelaku tiba-tiba langsung membekap korban, untung saja korban sempat memberontak dan melompat sambil berteriak minta tolong.

Untung saja teriakan korban yang masih duduk di bangku kelas I SMP itu didengar oleh Arman Pakaya (25) yang sedang nonton televisi di dalam rumahnya.
"Saya dengar ada suara minta tolong dari arah belakang rumah, ketika keluar, saya lihat ada anak kecil yang lagi dikejar-kejar orang yang tidak saya kenal," ujar saksi mata saat diwawancarai di lokasi kejadian, Jumat 17 Maret.

Saksipun langsung mengambil tongkat dan mengejar pelaku yang dilihatnya sedang berusaha menangkap korban namun gagal karena korban melompat. Mengetahui aksinya sudah tercium, pelakupun langsung melarikan diri.

"Orang itu memakai jaket warna kuning dan menutup kepala," lanjutnya.

Korban pun berhasil diselamatkan dengan kondisi mengalami luka bekas cakaran kuku di bawah ketiak sebelah kanan.

Warga dibantu dengan angota koramil 01/STB dan anggota Polsek Tuminting sedang malukan penyisiran sekitar lokasi kejadian mencari keberadaan pelaku.

Sementara itu, ditempat berbeda, pada sore hari, kejadian serupa terjadi di Desa Loreng, Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken yang menimpa seorang anak kecil. Anak tersebut usai berbelanja di warung tiba-tiba didekati oleh orang tak dikenal dan langsung membekapnya dengan menggunakan jaket.

Untung saja aksi tersebut sempat dilihat oleh penjaga warung yang sontak langsung berteriak minta tolong sambil mengejar pelaku yang menggunakan motor.

"Untung anak itu belum sempat mereka bawa dengan motor, entah apa jadinya kalau dia berhasik dibawa pelaku," ujar penjaga warung yang meminta namanya dirahasiakan.