ANKARA - Perseteruan diplomatik yang memanas antara Turki dan Belanda diwarnai dengan tindakan aneh, di mana Ankara “mendeportasi” 40 sapi asal Belanda ke negara asalnya. Pengiriman 40 sekor sapi itu sebagai solidaritas terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pengiriman kembali 40 ekor sapi ke Belanda dilakukan oleh Turkey's Association of Red Meat Producers. Produsen ini tidak ingin menerima sapi-sapi Belanda dari Holstein selama pertikaian diplomatik kedua negara masih berlangsung.

Dalam beberapa hari ini, Turki dan Belanda terlibat perang kata-kata setelah Belanda melarang para menteri Turki berkampanye referendum konstitusi di hadapan warga Turki di Rotterdam. Para menteri Turki juga dilarang memasuki kantor Konsulat di Belanda.

Referendum kontitusi yang akan digelar 16 April mendatang untuk memperluas kewenangan Presiden Erdogan. 

Para warga Turk yang tinggal di Belanda diharapkan mendukung referendum tersebut. Namun, para politisi Belanda keberatan jika negara mereka dijadikan lokasi kampanye oleh negara asing.

”Sapi Holstein Belanda telah menjadi sangat umum di negara kita, tetapi jenis (sapi) ini mulai menyebabkan masalah serius. Di masa depan, kita tidak ingin produk hewan dari Belanda,” kata Kepala Turkey's Association of Red Meat Producers , Bulent Tunc, seperti dilaporkan AFP, Kamis (16/3/2017).

”Gelombang pertama (sapi-sapi) Holstein telah dimuat dan kami akan mengirim mereka kembali,” ujarnya.