KANDUNGAN xylitol dalam permen karet sehat dapat membantu memperkuat gigi dan mencegah gigi berlubang. Apakah manfaat permen karet xylitol ini terbukti secara medis atau semata hanya rayuan iklan gombal? Simak penjelasannya di sini.

Apa itu xylitol?

Xylitol adalah karbohidrat alami, yang terlihat dan terasa seperti gula pasir biasa. Tapi jika gula pasir terbuat dari tebu, xylitol adalah produk hasil dari ekstraksi tanaman yang berserat kayu, seperti pohon Birch (Betula pendula/papyrifera).

Saat dimakan, pemanis ini memberikan sensasi dingin di mulut, tapi tidak meninggalkan jejak rasa sama sekali. Berbanding terbalik dengan rasa manis menyengat dari gula pasir yang kadang setelah dimakan bisa bikin eneg.

Bagaimana cara kerja permen karet xylitol dalam mencegah gigi berlubang?

Xylitol adalah pemanis alami yang bersifat antibakteri. Pemanis ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang, dan mencegah agar koloni jahat itu tidak menempel di gigi. Beda dengan gula, bakteri tidak dapat mengolah xylitol sebagai sumber makanannya. Xylitol tidak dapat dipecah dengan mudah seperti gula biasa karena pada dasarnya merupakan ekstrak tanaman. Yang dilakukan pemanis ini justru membantu memelihara tingkat pH dalam mulut tetap netral, sehingga tidak ada asam yang terbentuk.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan xylitol membantu memperbaiki kerusakan enamel gigi. Setelah mengonsumsi permen karet xylitol, konsentrasi asam amino dan ammonia dalam air liur dan plak akan naik, dan pH plak naik juga. Ketika pH di atas 7, kalsium dan fosfat garam dalam air liur mulai melapisi enamel yang lemah dan kembali menguatkannya.

Tapi, apa benar permen karet xylitol efektif untuk perawatan gigi?

Penelitian di Skandinavia melaporkan bahwa anak yang rutin sikat gigi dengan pasta gigi berfluorida yang juga mengandung xylitol selama tiga tahun mengalami penurunan risiko gigi berlubang pada gigi permanennya hingga 13% bila dibandingkan dengan pasta gigi biasa. 

Namun bukti yang mendukung permen karet xylitol untuk menjaga kesehatan mulut dianggap kurang dari cukup. Para peneliti menemukan bahwa hanya ada sedikit atau tidak sama sekali ada bukti manfaat pemanis alami ini dalam mencegah kerusakan gigi yang ditemukan dalam produk lainnya, termasuk sirup, tablet hisap, dan permen karet bebas gula. Malah, konsumsi yang berlebihan dikaitkan dengan efek pencahar, yang bisa berujung diare jika dikonsumsi lebih dari 50 gram sehari.