PALANGKA RAYA - Bupati Kapuas, Kalteng, Ben Brahim berjanji akan segera mencarikan solusi masalah ketidakjelasan gaji para guru honorer. Ketua Komisi C DPRD Kalteng, H Syamsul Hadi, mengapresiasi sikap bupati itu. Syamsul menjelaskan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kapuas, dewan mendapat laporan beberapa guru honorer SMA/SMK ingin mengundurkan diri karena tidak mendapat kepastian gaji. Namun, saat hal tersebut disampaikan kepada bupati, respons yang diberikan sangat positif.

“Ketika kita kunker ke Kapuas kita mendapat informasi dari beberapa kepala sekolah kalau ada beberapa guru honorer yang ingin mengundurkan diri. Ini kan masalah serius, kalau mereka semua mengundurkan diri, pendidikan di sekolah akan terhambat,” ucap Syamsul Hadi seperti mengutip JPNN, Kamis (16/3/2017).
Dia menjelaskan, sikap bupati Kapuas tegas, yakni berjanji akan bertanggung jawab atas gaji guru honorer. Dia akan mencari cara agar gaji guru honorer bisa teranggarkan dalam APBD.

“Saya mendengar laporan di lapangan bahwa bupati memerintahkan Diknas setempat menginventarisasi guru-guru yang mau mengundurkan diri. Sebab dia merasa itu merupakan urusan pendidikan putra-putra daerah dan masa depannya,” katanya.

Dia juga menuturkan, sikap tersebut sangat bagus dan patut ditiru oleh kepala daerah lain. Jangan sampai gaji guru posisinya tidak jelas berbulan-bulan. “Pemda harus sigap. Harus ada solusi dan kepastian agar guru tenang. Jangan sampai gaji guru honorer ini berdampak pada pencapaian kinerja pendidikan. Apa lagi menjelang Ujian Nasional,” ucapnya.