JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memberikan bantuan kepada Afghanistan berupa peralatan dan pelatihan bersama untuk penanganan antiteror. "Kita bantu pemerintah Afghanistan untuk memerangi teroris," kata Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Syafruddin mengatakan, Deputi Senior Kementerian Keamanan Afghanistan Jenderal Abdul Rahman mengirimkan surat khusus kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Surat itu terkait permintaan Afghanistan bantuan untuk mendukung perlawanan anti terorisme berupa pakaian seragam, rompi, alat komunikasi, serta pelatihan bagi anggota pasukan khusus antiteror.
Syafruddin menegaskan Polri mengabulkan permintaan pemerintah Afghanistan guna memberantas kelompok teroris. Polisi jenderal bintang tiga itu menyambut baik kesepakatan kerja sama antara Polri dengan pemerintah Afghanistan pada bidang keamanan dan penanganan terorisme.

Sementara itu, Jenderal Abdul Rahman Rahman Deputi Senior Kementerian Keamanan Negara Islam Afghanistan mengirimkan surat langsung kepada pimpinan Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Berikut ini isi suratnya : "Kepada yang terhormat Kepala Kepolisian Indonesia, Assalamu'alaikum. Pertama saya ingin menyampaikan terima kasih atas segala kebaikan dan perhatian kepada Afghanistan dalam pertemuan kita sebelumnya. Saya juga mengapresiasi segala bantuan yang diberikan kepada kepolisian Afghanistan. Hal utama yang dibutuhkan oleh Kementerian Dalam Negeri Afghanistan adalah pakaian seragam, pelatihan perwira intelijen dan CID, beberapa peralatan bagi Departemen Kriminal kami. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda dan pemerintah Anda atas bantuannya kepada Afghanistan. Dengan Hormat, Jenderal Abdul Rahman Rahman Deputi Senior Kementerian Keamanan Negara Islam Afghanistan."

Syafrudin menghadiri kegiatan "Chief of Police Conference of South Asia and Neighbouring Countries" yang digelar Interpol and Bangladesh Police di Dhaka Bangladesh pada 12-14 Maret 2017.

Pertemuan pimpinan kepolisian tersebut diikuti 21 perwakilan negara Asia Selatan termasuk Indonesia yang diwakili Komjen Polisi Syafruddin.