Para pencari kerja yang mendapatkan panggilan sesi wawancara, perlu memperhatikan kesan pertama agar menarik perhatian perusahaan. Kesan pertama akan menjadi jalan pembuka bagi kamu untuk meraih pekerjaan yang diinginkan. Meski kamu sudah mempersiapkan segalanya dengan sempurna, tak dipungkiri setiap orang pasti punya kebiasan buruk yang tiba-tiba muncul saat merasa tegang. Kebiasaan buruk ini bisa saja menimbulkan masalah yang lebih besar.

Sebelum kamu mengalami hal menyakitkan itu, alangkah lebih baik mewaspadai serangkaian kebiasaan buruk yang bisa “ menjegal” pencari kerja untuk mendapatkan karier yang diinginkan.

Dilansir dari Business Insider, Rabu (15/3/2017), ada beberapa kebiasaan buruk yang sebisa mungkin dihindari. Pertama, gelisah. Ketika merasa tertekan, tidak sedikit orang yang memainkan rambutnya, meremas tangan, atau mengetuk-ketukkan kaki dan perbuatan-perbuatan itu menandakan bahwa dia sedang merasa gelisah.

Rasa gelisah ini akan memperlihatkan ketidaknyamanan pelamar kerja kepada perusahaan dalam sebuah wawancara kerja.

Perlu dicatat, survei CareerBuilder menunjukkan bahwa 32 manajer perekrutan mengatakan salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh pencari pekerjaan adalah rasa gelisah saat wawancara.

Kedua, berwajah datar. Bagi yang gemar memasang ekspresi datar, waspadalah. Jangan sekali-kali menunjukkannya selama wawancara. Coba becermin, lihat ekspresi wajah. Apakah ekspresi tersebut memperlihatkan kemarahan, kebosanan, atau ketertarikan. Lebih baik “ memasang” wajah yang bersahabat di depan para pencari kerja.

Ketiga, terlalu banyak mengangguk. Terlalu banyak mengangguk tidak diperlukan saat wawancara kerja. Cukup mengatakan “ ya” sebagai kesepakatan dengan perusahaan. Berlatihlah untuk mengurangi anggukan yang tidak perlu. Jika kesulitan, mintalah bantuan teman dengan simulasi wawancara untuk membantu mengurangi anggukan.

Kebiasaan buruk yang keempat adalah berbicara cepat. Berbicara cepat ini memang membantu jika pelamar kerja adalah seorang relawan, tapi tidak membantu selama wawancara kerja. Jika seorang kandidat berbicara terlalu cepat, perekrut akan kesulitan memperoleh informasi yang disampaikan. Cara mengatasinya, cobalah merekam suara sendiri saat latihan supaya bisa mendengar seberapa cepat dia berbicara. Jadi, dia bisa menentukan kecepatan bicara saat wawancara kerja berlangsung.

Dan hal terakhir yang harus dihindari adalah jangan terlalu banyak menggunakan kata fatis. Kata-kata fatis seperti “ um”, “ ah”, dan “ Anda tahu” jangan dipakai ketika pencari kerja tidak tahu harus berkata apa. Selain bisa membuang waktu untuk berpikir, penggunakaan kata fatis ini bisa memperlihatkan kandidat kurang cerdas.

Kini Sahabat Dream sudah tahu trik menghadapi wawancara kerja. Semoga sukses!