MENJELANG HARI-HARI PERNIKAHANNYA - Siti memang  telah mengurani aktifitasnya di luar. Namun dia masih belum minta cuti ke pihak sekolah. Sore itu Siti baru saja habis mandi dan baru saja usai berdandan karena rencananya dia mau pergi dengan Rizal ke pusat perbelanjaan karena ada yang mau dibeli untuk persiapan menjelang pernikahannya.

Suara dering teleppon genggamnya bergetar di atas ranjang. Dia segera meraihnya. Dari Ratna. Heran juga dia, ngak pernah-pernah nya Ratna isteri Rusman itu menelpon nya. Kali ini menghubunginya. Ada apa…?

''Ya Kak...''ujar Siti setelah Hp terdekap ditelinganya sambil duduk di sisi ranjang.

''Kakak mau ketemu Siti.. Sebentar saja..'' terdengar suara Ratna dari seberang.

''Ada apa Kak..?''

''Ada sedikit ingin Kakak bicarakan..'''

''Rencananya sebentar lagi Siti mau keluar, Ada perlu..''

''Kapan pulangnya..?''

''Ngak tau juga Kak tapi sekitar dua jam lah''

''Bagaimana nanti kalau sudah pulang Kakak dihubungi?'' terdengar suara Ratna seprti mendesak. Mungkin ada sesuatu yang ingin diutarakannya pada Siti.

''Ada apa sih sebenarnya Kak. Seperti penting sekali?'' tanya Siti sembari tegak dan beranjak ke ruang depan. Di situ dilihatnya Emak lagi bercanda dengan Icha.

''Penting sih tidak. Tapi kakak mau tukar pikiran dulu dengan Siti'' terdengar lagi suara Ratna dengan tarikan nafas berat.

''Okelah Kak.. Nanti kalau Siti pulang akan dihubungi'' kata Siti. Hubungan dengan Rat terputus.

''Mak.. Neh.. Kak Ratna isteri bang Rusman itu katanya mau ketemu Siti. Ada apa ya..? Biasa-biasanya ngak pernah dia menelpon Siti'' Siti duduk di depan Emak yang lagi memangku Icha.

''Mana lah Emak tau..''

''Katanya penting Mak..''

''Jadi...?'' Emak mengerut kan kening.

''Menurut Emak ada apa ya..?''

''Aneh kau ni... Tak tau lah Emak..'''

''Jadi.. Menurut Emak''

''Kok menurut aku lagi. Tapi perlu juga lah kau temui dia. Mungkin ada sesuatu yang memang ingin dibicarakannya. Kita kan sudah menganggap mereka keluarga. Jadi tak baik harus berburuk sangka lagi'' kata Emak yang mendorong Siti untuk menerima keinginan Ratna untuk ketemu. (Bersambung)

Cerita Sebelumnya...

Cerita Selanjutnya...